Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Menganalisis daerah yang memiliki tingkat kerawanan banjir tertinggi di Kecamatan Cawas (2) Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari banjir di Sempadan Kali Dengkeng (3) Menganalisis tingkat kesiap-siagaan warga tepi Sempadan Kali Dengkeng dalam menghadapi bencana banjir (4) iiianalisis pendekatan struktural dan non-struktural yang dijalankan di kawasan tepi Sempadan Kali Dengkeng. Responden dalam penelitian diambil sebanyak 50 orang yang berada di Sempadan Kali Dengkeng. Pemilihan responden diambil berdasarkan daerah yang terdampak bencana banjir dengan penggunaan metode snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis komponensial. Peneliti mengurai domain yang sudah ditetapkan menjadi fokus penelitian. Peneliti mulai mencari elemen yang serupa melalui proses wawancara, observasi, dan dokumentasi yang terfokus.
Hasil dari penelitian ini adalah Daerah yang memiliki tingkat kerawanan banjir di Kecamatan Cawas adalah Bawak, Cawas, Plosowangi, Baran, Tirtomarto, Japanan, Balak, Tlingsing, dan Bogor. Terjadinya banjir menyebabkan dampak primer, sekunder, dan tersier. Tingkat kesiap-siagaan masyarakat tepi Sempadan Kali Dengkeng dalam menghadapi bencana banjir adalah tidak siap. Hal ini dapat dilihat dari parameter: Pengetahuan dan Sikap, Rencana Tanggap Darurat, Sistem Peringatan Dini, dan Mobilisasi Sumber Daya. Pendekatan yang dilakukan sebagai upaya penanggulangan bencana banjir adalah pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi menambal atau memperbaiki tepi sungai dengan cara memberikan tumpukan karung berisi tanah dan meninggikan rumah warga dengan ketinggian yang aman dari bencana banjir. Sedangkan non-struktural meliputi kegiatan gotong-royong antar warga dalam antisipasi bencana banjir dan pengungsian melalui komando dari ketua RT, membuat kelompok kerja, analisis data terjadinya banjir di kantor BPBD, membentuk kelompok penyuluhan dan pelatihan untuk aparatur desa, serta mengadakan simulasi evakuasi bencana.