Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan fasilitas kepabeanan dalam perdagangan internasional. Adanya fasilitas kawasan berikat mandiri diharapkan dapat memudahkan proses ekspor maupun impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan fasilitas kawasan berikat mandiri terhadap kegiatan pengeluaran barang subkontrak di PT Dan Liris. Penulis menjelaskan terkait peran serta proses kegiatan subkontrak pada PT Dan Liris, penerima fasilitas kawasan berikat mandiri.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang menganalisis data dan fakta serta mendeskripsikannya secara lebih jelas. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data kualitatif dari data primer (perusahaan) dan data sekunder (studi pustaka). Teknik pengumpulan data didapatkan melalui wawancara dan observasi dengan pihak perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran kawasan berikat mandiri pada PT Dan Liris memberikan kemudahan, baik secara fiskal maupun prosedural dalam pengeluaran barang subkontrak. Pelaksanaan kegiatan tidak lepas dari kendala atau masalah antara lain gangguan aplikasi yang digunakan untuk pembuatan dokumen, adanya perbedaan kuantitas pada saat pengeluaran barang baik jalur hijau maupun jalur merah, serta kurang adanya peraturan yang mengikat aturan tata laksana kawasan berikat mandiri. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait kepabeanan serta evaluasi bagi perusahaan.