Vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Produksi buah vanili yang tidak stabil menyebabkan penurunan ekspor buah vanili. Salah satu kendalanya adalah keterbatasan bibit berkualitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi hormon NAA (Naphthalene Acetic Acid), perbedaan umur setek, dan kombinasi dua perlakuan tersebut terhadap pertumbuhan akar pada setek batang vanili. 
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental di laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan. Perlakuan pertama yaitu variasi NAA konsentrasi 0, 50, 100, dan 150 ppm. Perlakuan kedua umur setek yang diambil pada ruas ketiga, kelima, dan ketujuh setek batang vanili. Setek vanili kultivar Vania 2 diambil dari kebun induk Koperasi Karavan Boyolali, Jawa Tengah. Bahan tanam direndam larutan hormon NAA. Masing-masing perlakuan dilakukan 3 ulangan selama 60 menit. Setek ditanam pada media tanam selama 90 hari. Parameter penelitian yang diukur yaitu waktu munculnya akar, panjang akar pertama, jumlah cabang akar, diameter akar pertama, panjang cabang akar, jumlah daun, dan tinggi tunas. Data kuantitatif yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan nilai siginfikansi P < 0>Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ruas setek vanili dengan NAA konsentrasi 150 ppm dapat mempercepat munculnya akar dan meningkatkan panjang akar pertama. Ruas ketujuh setek vanili yang direndam 150 ppm larutan hormon NAA merupakan kombinasi terbaik terhadap waktu munculnya akar dan panjang akar pertama sedangkan ruas kelima tanpa direndam larutan hormon NAA merupakan kombinasi terbaik terhadap tinggi tunas dan jumlah daun. Perendaman setek vanili dengan larutan hormon NAA tidak berpengaruh meningkatkan diameter akar, jumlah akar, dan panjang cabang akar.