Pendidikan seni adalah jenis pendidikan yang dilaksanakan dengan media seni dalam pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengasah kepekaan rasa, kekreatifan bernilai estetik, semangat berkesenian, membentuk etika dan kesadaran sosial. Seni meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari masing-masing individu, sehingga banyak bermunculan ekspresi ataupun imajinasi seseorang yang menjadi pemantik kreatifitas dari setiap individu. Seni tari adalah ekspresi jiwa seseorang yang disampaikan melalui gerak-gerak ritmis sebagian atau seluruh tubuh. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui relevansi pendidikan seni pada saat ini dengan ideologi pendidikan kesenian Ki Hadjar Dewantara Penelitian dilaksanakan dengan subjek peserta didik sekolah dasar kelas 2 dan guru kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data triangulasi teknik, yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian didapatkan guru pendidik tidak hanya mengajarkan gerakan-gerakan tarian, tetapi juga nilai-nilai yang terdapat dalam tarian tersebut sehingga peserta didik dapat memahami pesan atau isi yang disampaikan dari tarian, meskipun peserta didik belum bisa menyampaikan pesan kepada penonton melalui gerakan secara non-verbal. Terdapat tiga aspek yang harus dipenuhi, yaitu wiraga yang berkaitan dengan gerak, wirama berkaitan dengan keselarasan gerak dan irama musik pengiring dan wirasa yang berkaitan dengan isi atau pesan yang terdapat pada suatu tarian dan bagaimana cara penari menyampaikan pesan tersebut kepada penonton melalui gerakan dan ekspresi atau secara nonverbal. Belum semua peserta didik kelas II sekolah dasar mampu menyelaraskan gerakan dengan irama, dan menghayati gerakan tarian yang dilakukan sehingga pesan dapat tersampaikan kepada penonton.