Agoes Hendriyanto. T152002001. 2022. Framing Pemberitaan Media Online Lokal dalam Pilkada Pacitan 2020. Disertasi. Promotor: Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA. Co-Promotor 1: Prof. Dr. Wakit Abdullah Rais, M. Hum; Co-Promotor 2; Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D. Program Studi Doktor Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pilkada Pacitan 2020 dilaksanakan dalam kondisi pandemi Covid-19 menarik untuk dijadikan subyek kajian disertasi. Pilkada 2020 sempat tertunda dan terbitnya peraturan baru untuk melaksanakaan Pilkada di masa Pandemi Covid-19. Pembatasan sosial akan menjadi hambatan kandidat, partai politik, KPU, Bawaslu, dan Pemerintah dalam melakukan kegiatan secara normal. Media online lokal menjadi pilihan untuk mensosialisasikan visi-misi kandidat, KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara, dan Pemerintah Kabupaten Pacitan. Informasi yang diberitakan oleh media online, merupakan hasil kontruksi realitas pilkada Pacitan. Salah satunya media online memframing seperti; calon bupati dan wakil bupati Pacitan, framing KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara; framing pemerintah dalam rangka wujudkan pilkada yang sehat. Tujuan penelitian disertasi sebagai berikut: 1) mengungkap framing berita di media online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net terhadap bakal calon bupati dan wakil bupati Pacitan di Pilkada 2020; 2) mengungkap framing berita media online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net terhadap penyelenggara Pilkada Pacitan 2020; 3) mengungkap framing berita media online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net terhadap pemerintah di Pilkada Pacitan 2020; 4) mengungkap sebab framing pemberitaan di medis online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net di Pilkada Pacitan 2020. Metode penelitian kritis dengan menggunakan analisis framing Entman dengan penekanan dan penonjolan yang didukung oleh elemen pendefinisian, penjelasan, alasan moral, serta rekomendasi dalam wacana berita. Sumber data primer berupa teks berita di media online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net yang dipublikasikan tahun 2020. Data sekundernya berasal dari peraturan yang relevan, dan wawancara. Hasil penelitian sebagai berikut, media online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net menggunakan strategi framing dalam liputannya terkait Pilkada Pacitan. Pacitanku.com cenderung menonjolkan aspek positif dan program-program kandidat, serta menggunakan label politik identitas kekerabatan seperti "Indrata keponakan SBY" dan "Afghani saudara misan SBY" untuk mempengaruhi persepsi publik terkait kandidat. Selain itu identitas kultural seperti kader rakyat, sami’na wa atho’na, mendem jeru mikul dhuwur, Identitas budaya Pacitan seperti kesantunan, teruji ditonjolkan media dalam framingnya. Namun demikian pelanggaran norma yang tidak melanggar aturan KPU dan Bawaslu Pacitan juga ditonjolkan guna menjatuhkan citra kandidat tertentu. Kedua media tersebut menggunakan framing untuk mempengaruhi opini publik, meningkatkan elektabilitas kandidat, dan menarik perhatian terhadap lembaga terkait, sesuai dengan konsep simulacra Jean Baudrillard. Framing media online lokal terhadap KPU dan Bawaslu dalam penyelenggaraan cenderung untuk viii menonjolkan aspek terwujudnya pilkada Pacitan yang demokratis dan sehat dari Covid-19. Media online lokal juga menggunakan framing terhadap pemerintah Pacitan terkait Pilkada, untuk melaporkan berbagai aspek terkait, seperti pencocokan pemilih, rapat koordinasi dengan instansi, dan anggaran Pilkada, upaya pencegahan Covid-19 dan peningkatan pengamanan polisi dalam Pilkada. Nilai-nilai budaya yang senantiasa dijunjung tinggi masyarakat Pacitan yaitu kondusif dan aman, menjadi salah satu tujuan dari Pilkada tanpa mengesampingkan demokratis dan kesehatan warga. Framing tersebut bertujuan untuk menciptakan realitas semu media yang menggantikan realitas asli, pilkada di masa pandemi Covid-19, sesuai dengan konsep simulacra Jean Baudrillard. Alasan media menggunakan framing adalah untuk mempengaruhi opini publik dan meningkatkan elektabilitas kandidat, serta menarik perhatian terhadap lembaga terkait dan mempengaruhi kebijakan publik. Media online lokal Pacitanku.com dan Lintas7.net menggunakan strategi framing dalam meliput Pilkada Pacitan untuk mencapai tujuan tersebut. Framing kedua media online sebagian besar masuk tahap ketiga simulacrum yang baudrillard. tahap ketiga simulacrum dapat dilihat ketika media online lokal seperti Pacitanku.com dan Lintas7.net, framing media menggunakan framing untuk membentuk realitas semu tentang kandidat, pemerintah daerah, dan proses Pilkada. Media menciptakan narasi, menggambarkan karakteristik positif dari masing-masing kandidat, menekankan program-program tertentu, serta menyoroti langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah dan lembaga terkait. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya kritis dalam mengonsumsi informasi media dan menyadari adanya strategi framing yang digunakan untuk mempengaruhi opini publik. Hal ini penting agar masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan tidak terjebak dalam persepsi yang salah. Implikasi teoritis adalah penelitian ini memberikan pemahaman tentang penggunaan framing dalam komunikasi media dan relevansinya dengan teori simulacra Jean Baudrillard.