Kulit kering menjadi masalah yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Kulit kering disebabkan oleh hilangnya kelembapan pada stratum korneum. Kulit kering disebabkan oleh beberapa hal seperti genetik, iklim, dan lingkungan. Ekstrak etanol biji klabet diketahui memiliki peran sebagai pelembap yang dapat dikemas dalam sediaan krim. Sifat fisika dan kimia krim dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak yang ditambahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi krim dengan sifat fisika dan kimia yang baik serta memiliki aktivitas pelembap.
Biji klabet diekstraksi dengan metode maserasi dan pelarut etanol 95%. Sediaan krim dibuat dalam tiga formulasi dengan perbandingan jumlah ekstrak etanol biji klabet sebesar 4%; 5%; dan 6% (b/v). Sediaan krim dibuat dengan mencampurkan fase minyak dan fase air pada suhu 70°C. Sediaan krim diuji sifat fisika dan kimia pada sebelum dan sesudah dilakukan cycling test sebanyak 6 siklus. Data dibandingkan dengan sumber yang relevan dan diolah secara statistik metode ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui perbandingan terhadap perlakuan yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah ekstrak etanol biji klabet dimasukkan ke dalam krim maka menghasilkan sediaan krim yang semakin cair, daya sebar meningkat, daya lekat dan viskositas menurun, dan pH meningkat. Berdasarkan sifat fisika dan kimia didapatkan formulasi yang terbaik yaitu formula 2. Formulasi krim terbaik terbukti memiliki aktivitas melembapkan setelah diuji dengan 10 orang responden. Nilai kadar air mengalami kenaikan sebesar 19,67% dan nilai kadar minyak mengalami kenaikan sebesar 16,54%