Sari Rahayu Dwi Utami,  S511902005, 2023. Korelasi antara Kadar Asymmetric Dimethylarginine dengan Flow-Mediated Dilation dan Skor Syntax I pada Pasien Sindrom Koroner Kronik. Tesis. Pembimbing I: Heru Sulastomo, dr., Sp.JP(K), FIHA. Pembimbing II: dr. Ahmad Yasa, SpJP(K), M.Kes, FIHA. Program Pendidikan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang: Sindrom koroner kronis merupakan salah satu presentasi klinis Penyakit Jantung Koroner (PJK) dimana PJK merupakan penyebab kematian paling sering di seluruh dunia. Deteksi dini tingkat keparahan PJK dengan metode yang mudah diterapkan dan hemat biaya sangatlah penting. Asymmetric Dimethylarginine (ADMA) berperan sebagai inhibitor kompetitif Nitric Oxyde Synthase (NOS) endotel yang dapat menghambat sintesis Nitric Oxyde (NO) yang menyebabkan disfungsi endotel. Oleh karena itu, kadar ADMA yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap penyakit vaskular aterosklerotik yang didahului oleh disfungsi endotel dimana dapat dinilai dengan Flow-Mediated Dilation (FMD) dan Skor SYNTAX I.

Tujuan: Untuk mengetahui korelasi antara kadar ADMA dengan FMD dan skor SYNTAX I pada pasien sindrom koroner kronik.

Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2023 terhadap pasien sindrom koroner kronik di ruang rawat inap Aster 5 RSUD Dr. Moewardi. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pemeriksaan kadar ADMA darah, FMD dan angiografi koroner invasif. Untuk mengetahui korelasi antara ADMA dengan FMD dan skor SYNTAX I, dilakukan uji normalitas, uji korelasi dan analisis multivariat. Dilakukan penghitungan cut of point berikut sensitivitas dan spesifisitas dengan menggunakan kurva ROC. 

Hasil: Penelitian ini melibatkan 32 pasien sindrom koroner kronik. Dari hasil analisis ADMA memiliki hubungan negatif dan signifikan dengan FMD (r=-0.665; p=<0 xss=removed xss=removed R=0.809; xss=removed kuat (r=0.800>ut off value ADMA adalah 118.0 ng/dl dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik.

Kesimpulan: Terdapat korelasi dengan kategori kuat antara kadar ADMA dengan FMD dan skor SYNTAX I pada pasien sindrom koroner kronik.