Penulis Utama : Ade Adam Nisa Sabrina
NIM / NIP : M0119002
×

Proses mengumpulkan produk habis pakai, mengolahnya menjadi seperti produk baru, dan menjual kembali kepada konsumen merupakan aktivitas bisnis refurbishing. Banyak perusahaan global sudah terlibat dalam aktivitas bisnis tersebut. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai model refurbishing cross-border. Ketika melakukan kegiatan refurbishing cross-border, produsen atau original equipment manufacturer (OEM) dapat memilih strategi refurbishing in-house atau refurbishing outsourcing. Dalam refurbishing in-house, segala aktivitas bisnis dilakukan oleh OEM sendiri, baik dalam produksi produk baru maupun dalam aktivitas refurbishing. Sedangkan dalam refurbishing outsourcing, aktivitas refurbishing diserahkan kepada third-party (3P). Tujuan penelitian ini adalah mengkonstruksikan model refurbishing crossborder yaitu refurbishing in-house (model O) dan model refurbishing outsourcing (model A) dengan mempertimbangkan kebijakan tarif bea masuk dan selisih pajak penjualan, selanjutnya menentukan penyelesaian optimum, menganalisis, serta penerapannya sehingga diperoleh keuntungan optimum serta perbandingan antara model refurbishing in-house dan model refurbishing outsourcing. Digunakan optimasi fungsi multivariabel untuk mendapatkan keuntungan optimal dan metode Karush Kuhn Tucker untuk menyelesaikan masalah optimasi dengan kendala yang berbentuk pertidaksamaan. Selain itu juga melakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai parameter terhadap nilai optimal. Diperoleh model refurbishing cross-border, yaitu model refurbishing in-house dan refurbishing outsourcing serta penyelesaian optimumnya. Berdasarkan keuntungan ekonomi, produsen yang melakukan refurbishing in-house mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada refurbishing outsourcing ketika kondisi tarif bea masuk atau selisih pajak penjualan menurun. Dilihat dari kelestarian lingkungan, refurbishing in-house lebih ramah lingkungan dibandingkan refurbishing outsourcing ketika kondisi tarif bea masuk tinggi atau selisih pajak penjualan menurun. Dari hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam aktivitas refurbishing cross-border, tarif bea masuk dan selisih pajak penjualan memiliki peran penting dan berpengaruh kepada OEM untuk menentukan strategi refurbishing.

×
Penulis Utama : Ade Adam Nisa Sabrina
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : M0119002
Tahun : 2023
Judul : Analisis Tarif Bea Masuk dan Selisih Pajak Penjualan terhadap Kebijakan In-House dan Outsourcing pada Model Refurbishing Cross-Border
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. MIPA - 2023
Program Studi : S-1 Matematika
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Refurbishing; Outsourcing; Rantai Pasok Global; dan Pajak and Tarif
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Nughthoh Arfawi Kurdhi S.Si., M.Sc., Ph.D.
2. Ririn Setiyowati, S.Si., M.Sc.
Penguji : 1. Dr. Sutanto, S.Si., DEA
2. Titin Sri Martini, S.Si., M.Kom.
Catatan Umum : tidak ada DOI
Fakultas : Fak. MIPA
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.