Kinerja ekspor perusahaan yang maksimal dipengaruhi oleh cara  perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, kinerja produksi, dan kualitas  produk jadi. Penelitian ini dilatar belakangi oleh penemuan studi lapangan yang  dilakukan pada PT Liebra Permana bahwa terdapat penundaan pengiriman ekspor  yang disebabkan oleh masalah kualitas bahan baku dan faktor produksi. Penelitian  ini bertujuan untuk mengidentifikasi kendala yang terjadi dalam pelaksanaan  ekspor dan menganalisis efektivitas kelayakan kinerja ekspor perusahaan apakah  manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan atau sebaliknya. 

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan  metode campuran yaitu menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.  Dalam penelitian ini juga menggunakan metode Benefit-Cost Analysis sebagai alat  pengolahan data untuk mengetahui efektivitas kelayakan adanya penundaan  pengiriman ekspor pada PT Liebra Permana dari indikator manfaat dan biaya. 

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa kegiatan ekspor swimwear  didapatkan hasil layak dilaksanakan dan dikembangkan meskipun nilai investasi  yang diperoleh tidak cukup menguntungkan dalam segi finansial. Hal tersebut dapat  dilihat berdasarkan nilai NPV dengan suku bunga 5,75% yaitu Rp 58.575.880,61.  Namun, hasil nilai IRR yang diperoleh adalah -17,82% sehingga kegiatan ekspor  yang sebelumnya ditunda untuk dikirim sampai bulan Maret 2023 dapat dikatakan  bahwa investasi yang dilakukan oleh perusahaan tidak memperoleh keuntungan  ekonomi yang layak. Meskipun hasil IRR menunjukkan kegiatan ekspor tidak  memberikan hasil investasi yang layak, sedangkan pada perhitungan BCR yang  menghasilkan nilai sebesar 1,41 dimana kategori penilaian kegiatan dikatakan layak  dengan besar rasio BCR > 1. Berdasarkan hasil perhitungan NPV dan BCR dapat  dikatakan keberlangsungan kegiatan ekspor perusahaan tersebut layak untuk  dilaksanakan dan ditingkatkan kualitas produksinya.