TPA Putri Cempo merupakan tempat pemrosesan sampah yang masih beroperasi aktif di Mojosingo, Surakarta. Banyaknya sampah yang dibuang ke TPA, berpotensi menyebabkan kebauan akibat dekomposisi sampah yang menghasilkan gas Hidrogen Sulfida (H2S) dan Amoniak (NH3). Gas tersebut memiliki karakteristik bau tidak sedap, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kosentrasi gas H2S dan gas NH3 sebagai sumber kebauan di TPA Putri Cempo dan mengindetifikasi perbandingan pola zonasi kebauan H2S dan NH3 yang diuji. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptrif. Sampel dalam penelitian menggunakan metode impinger secara purposive sampling. Pengukuran H2S mengacu pada SNI 19-7117.7-2005 dan pengukuran NH3 mengaju dengan SNI 19-7119.9-2005 penentuan titik sampling menggunakan SNI 19- 7119.6-2005. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan konsentrasi H2S masih dibawah baku mutu Keputuasan Mentri Lingkungan Hidup (KepMenLH) No 50 Tahun 1996 dimana baku mutunya H2S 0,02 ppm, dan NH3 2 ppm. Hasil penelitian ini mendapatkan konsentrasi H2S titik 1 dan titik 2 0,0001; sedangkan titik 3 dan titik 4 0 ppm. Untuk konsentrasi NH3 pada titik 1 0,4113 ppm; titik 2 0,0930 ppm; 0,0131 ppm; titik 3; 0,0005 ppm titik 4. Saran pada penelitian ini mengembangkan penelitian lebih lanjut berdasarkan hasil penelitian ini, ketika pengukuran dapat dilakukan lebih dari satu kali pada setiap titik sebagai indikator kebauan dari gas hidrogen sulfida (H2S) dan Amonia (NH3) dan bagi instansi melakukan pemantauan serta pengukuran kualitas udara secara berkala terkait gas-gas beracun yang mungkin memiliki konsentrasi tinggi di area TPA Putri Cempo Surakarta