Pedagang kaki lima sering menjadi penyebab timbulnya gangguan ketenteraman dan ketertiban umum termasuk di Kota Surakarta terutama di Jalan Jendral Urip Sumoharjo. Ruas Jalan Jendral Urip Sumoharjo merupakan kawasan tertib di Kota Surakarta dan sering menjadi pusat penyelenggaraan kegiatan-kegiatan besar. Tujuan penelitian ini untuk memetakan proses kolaborasi antar stakeholder dalam penertiban pedagang kaki lima di Jalan Jendral Urip Sumoharjo. Analisis dilihat dari tiga komponen yakni keterlibatan berprinsip, motivasi bersama dan kapasitas untuk melakukan aksi bersama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif dan validitas data yang digunakan adalah triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses kolaborasi antar stakeholder dalam penertiban ini melalui tiga komponen. Hal ini dapat dilihat dari komponen keterlibatan berprinsip yang berawal dari hal yang menggerakkan terjadinya kolaborasi yakni hasil patroli rutin dan aduan masyarakat yang masuk ke Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta. Dilanjutkan dengan rapat koordinasi oleh beberapa stakeholder untuk mencapai kesepakatan, namun tidak melibatkan pedagang kaki lima dan masyarakat. Komponen motivasi bersama diawali dengan kepercayaan bersama melalui tugas, fungsi dan wewenang beberapa stakeholder yang kemudian diwujudkan kedalam surat tugas disertai dengan komitmen masingmasing. Diakhiri dengan komponen kapasitas untuk melakukan aksi penertiban bersama berdasarkan komitmen yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, pedagang kaki lima terlibat bukan sebagai tim penertiban melainkan menjadi sasaran dalam penertiban. Hal ini menunjukkan bahwa peran pemerintah paling dominan pada setiap komponen proses kolaborasi dalam penertiban pedagang kaki lima di Jalan Jendral Urip Sumoharjo.