×
Pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat diiringi dengan meningkatnya penggunaan air dan kebutuhan beras. Penurunan kualitas air irigasi pertanian dan kurangnya optimalisasi cara pemupukan menyebabkan produksi padi menurun. Teki (Cyperus rotundus L.) merupakan gulma yang sering dijumpai di area sawah dan menjadi faktor pembatas pertumbuhan padi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan tinggi genangan irigasi dan cara aplikasi pupuk kandang yang optimal untuk meningkatkan produksi padi sekaligus menurunkan pertumbuhan teki. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah tinggi genangan irigasi (G1=0-1 cm; G2=1-2 cm; G3=2-3 cm), dan faktor kedua adalah cara aplikasi pupuk kandang sapi (P1=dibenam; P2=disebar; P3=dicampur merata). Data dianalisis dengan analisis ragam dan jika terdapat perbedaan nyata dilanjutkan dengan menggunakan DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada tingkat signifikasi sebesar 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi genangan irigasi interval 0-1 cm dapat meningkatkan jumlah anakan produktif 11,78%, bobot gabah kering panen 20,15% hasil berturut-turut yaitu 3,48 anakan produktif dan 5,01 g. Cara aplikasi pupuk kandang sapi dicampur merata dapat meningkatkan jumlah anakan produktif 12,64%, jumlah malai per rumpun 21,62%, bobot brangkasan kering padi 18,49% hasilnya berturut-turut yaitu 3,56 anakan produktif; 4,07 malai; 11,84 g; serta menurunkan tinggi teki 19,63%, menurunkan jumlah daun hijau teki 45,57% hasil nya yaitu 47,78 cm dan 8 ,93 helai. Interaksi tinggi genangan irigasi interval 0-1 cm dan cara aplikasi pupuk kandang sapi dicampur merata dapat meningkatkan jumlah anakan produktif padi 22,87% hasilnya yaitu 3,89 anakan produktif.