Setiap peserta didik, termasuk peserta didik autis perlu diajarkan mengenai pendidikan seksual. Guru memiliki peranan penting dalam mnegajarkan pendidikan seksual ketika di sekolah. Namun, guru mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendidikan seksual bagi peserta didik autis. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan permasalahan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada remaja Autis di Sekolah Luar Biasa, (2) mendeskripsikan pengembangan video animasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi remaja Autis di Sekolah Luar Biasa, (3) mendeskripsikan kelayakan pengembangan video animasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi remaja Autis di Sekolah Luar Biasa, dan (4) mendeskripsikan keefektifan video animasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi remaja Autis di Sekolah Luar Biasa.

Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur penelitian dari Borg & Gall yang disederhanakan oleh Sugiyono menjadi tiga tahap, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap pengujian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan tes yang diberikan kepada peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan di tiga Sekolah Luar Biasa. Subyek penelitian ini adalah guru dan peserta didik autis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat permasalahan mengenai pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas pada remaja autis di SLB, (2) media pembelajaran berbentuk video animasi dikembangkan peneliti untuk membantu proses pembelajaran pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi remaja autis, (3) media pembelajaran berbentuk video animasi pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi remaja autis di SLB mendapat kualifikasi sangat layak dari ahli dan praktisi, dan (4) video animasi efektif dapat membantu remaja autis dalam meningkatkan pengetahuan mengenai pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas.