Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat self efficacy peserta didik kelas XI SMA Negeri Karangpandan, (2) mendeskripsikan tingkat kematangan karier peserta didik kelas XI SMA Negeri Karangpandan, (3) menganalisis hubungan antara self efficacy dengan kematangan karier peserta didik kelas XI SMA Negeri Karangpandan.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA Negeri Karangpandan yang berjumlah 433 peserta didik yang terbagi menjadi 12 kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling dengan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 208 peserta didik. Pengumpulan data penelitian menggunakan dua skala psikologi yaitu skala self efficacy dan skala kematangan karier. Analisis data penelitian mengunakan analisis data statistik deskriptif untuk mengetahui tingkat self efficacy dan tingkat kematangan karier dan analisis data statistik inferensial untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dan kematangan karier menggunakan rumus analisis Product Moment Pearson Correlation dengan bantuan aplikasi SPSS versi 20.

Hasil penelitian diperoleh: (1) tingkat self efficacy peserta didik kelas XI SMA Negeri Karangpandan dengan kategori rendah 17,31%, sedang 62,98%, dan tinggi 19,71% (2) tingkat kematangan karier peserta didik kelas XI SMA Negeri Karangpandan dengan kategori rendah 7,61%, sedang 72,60% dan tinggi 19,71%, (3) hasil uji menunjukkan nilai koefisien Pearson Correlation sebesar 0,300 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0>self efficacy dan kematangan karier memiliki hubungan yang positif atau berbanding lurus. Dalam hal ini, hipotesis Ha dalam penelitian ini diterima. Artinya bahwa semakin tinggi nilai self efficacy maka semakin tinggi pula nilai kematangan karier.

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Guru Bimbingan dan Konseling sebagai referensi dalam meningkatkan self efficacy dan kematangan karier peserta didik, diantaranya dengan mengajak siswa untuk belajar dari kegagalan, belajar mengamati cara orang mencapai keberhasilan, meminta pendapat teman sebaya atau keluarga sebagai evaluasi diri, dan belajar berpikir positif dalam mengelola pikiran dan emosi. Penelitian ini juga dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya baik dengan metode yang sama ataupun berbeda seperti penelitian eksperimen, R&D atau studi kasus untuk mengetahui lebih dalam tentang self efficacy dan kematangan karier.