×
Hubungan Foreign Direct Investment (FDI) dan pertumbuhan ekonomi telah banyak dibahas oleh beberapa penelitian di berbagai negara. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang hubungan antara FDI dengan pertumbuhan ekonomi dan mengemukakan bahwa seiring dengan adanya tambahan investasi atau persediaan modal maka pertumbuhan ekonomi sutau negara akan meningkat. Namun kasus pada beberapa negara, pertumbuhan ekonomi tidak hanya terwujud melalui pertambahan investasi atau persediaan modal yang tinggi melainkan ketika negara tuan rumah/ negara penerima FDI ini memiliki karakteristik seperti modal manusia, keterbukaan perdagangan, infrastruktur dan karakterisitk lain yang memadai. FDI dan pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhan sistem keuangan dan teknologi. Maka dari itu diperlukan adanya syarat/ kriteria agar FDI dapat mencapai pertumbuhan, hal ini sering disebut sebagai absorptive capacity yang diidentifikasi sebagai kesiapan negara tuan rumah dalam menghadapi eksternalitas positif dari FDI. Data yang digunakan adalah Gross Domestic Product (GDP) Growth perkapita, Foreign Direct Investment (FDI), Human Development Index (HDI), Trade Openness (TO), dan Government Expenditure (GS), dan Inflasi (Inf). Data panel ini diuji dengan menggunakan Threshold Regression Model yang berfungsi untuk melihat batas minimum kesiapan suatu negara menghadapi FDI dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di negara-negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Thailand. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat arus masuk FDI di 5 Negara ASEAN harus mencapai <= US$7,57 miliar agar FDI memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat HDI di atas 0,704% agar FDI memiliki hubungan positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan pada saat HDI di bawah 0,704% agar FDI memiliki hubungan positif yang kurang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Variabel TO dapat mempengaruhi hubungan FDI terhadap pertumbuhan ekonomi secara signifikan hanya pada menyentuh tingkat keterbukaan pada diatas 58,16%, namun sedangkan variabel GS dapat mempengaruhi hubungan FDI terhadap pertumbuhan ekonomi secara signifikan hanya jika mencapai diatas 12,96%, jika negara mencapai tingkat GS dibawah 12,96% hubungan FDI terhadap pertumbuhan ekonomi tidak signifikan.