Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami masalah trading dan sales di toko batik  Putra Bengawan Surakarta, yang merupakan salah satu pioneer pengusaha batik di kota tersebut. Pemahaman mengenai trading dan sales sangat erat kaitannya dengan manajemen proses dan produksi serta rantai pasok yang dilakukan oleh Batik Putra Bengawan Surakarta. Pemilihan lokasi didasarkan pada kenyataan bahwa batik  Putra Bengawan telah berhasil bertahan di era pandemi Covid-19 dan ditengah persaingan pasar yang semakin kuat.

Metode Pelaksanaan, Kegiatan magang dibimbing oleh Pembimbing Lapang dan Pembimbing Akademik. Peran Pembimbing Lapang dalam kegiatan magang kerja  adalah sebagai fasilitator yang memberikan petunjuk serta informasi bagi peserta magang sesuai dengan topik yang telah dibahas selama kegiatan kerja berlangsung. Sedangkan peran pembimbing akademik untuk memastikan peserta magang telah melakukan kegiatan sesuai dengan prosedur atau peraturan yang telah di tetapkan.

Hasil penelitian; Persoalan yang dihadapi Batik Putra Bengawan adalah menurunnya minat/daya beli, serta perubahan perilaku customer sebelum dan sesudah pandemi. Untuk meningkatkan omzet penjualan, perusahaan memproduksi/menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan customer dan gencar melakukan promosi melalui media sosial online. Perusahaan ini memiliki akun media sosial berupa web dan instagram karena media ini dianggap paling efektif untuk mendongkrak penjualan. Perusahaan ini disamping memproduksi sendiri dan ada yang Maklon. Ketika barang sudah datang dari pabrik, barang akan dilakukan proses quality control, yang selanjutnya barang-barang yang lolos akan langsung diberi label harga dan siap dipasarkan di toko. Setelah melakukan promosi, omzet penjualan dan kunjungan customer ke toko mengalami peningkatan. Selama magang, data penjualan batik mulai Februari sampai dengan April 2023 mengalami peningkatan. Untuk Februari Maret meningkat sebesar 7,46%, sedang untuk bulan Maret April hanya meningkat 4,42%. Bulan Februari jumlah pengunjung sebanyak 265 orang, Maret sebanyak 219 orang, dan pada bulan April sebanyak 236 orang. 

Simpulan; Agar omzet penjualan makin meningkat, penulis menyarankan, perlunya hardskill dan softskill yang memadai. Hardskill yang merupakan suatu penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknis seseorang dalam menjalankan pekerjaan di bidangnya. Sedangkan softskill adalah kemampuan atau bakat yang dimiliki dalam diri setiap manusia.