×
Penelitian ini berfokus menjelaskan bagaimana penguatan kapasitas lembaga yang dilakukan oleh Pusat Pembelajaran Keluaraga (PUSPAGA) Kota Surakarta dalam mencegah kekerasan terhadap anak. PUSPAGA merupakan layanan terpadu satu pintu untuk mengintegrasikan segala penyelenggaraan pelayanan dalam hal pencegahan dan penanganan masalah keluarga dan anak. Berdasarkan data di lapangan, masih banyaknya kasus kekerasan terhadap anak di Kota Surakarta. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi Kota Surakarta yang mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dengan predikat utama selama lima kali berturut-turut. Maka perlu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Surakarta dalam rangka perlindungan anak mulai dari upaya pencegahan, pengurangan risiko dan respon terhadap kasus kekerasan terhadap anak. Penelitian ini berfokus pada penguatan kapasitas lembaga dengan menggunakan teori model Grindle yang menekankan pada 3 dimensi utama yaitu dimensi penguatan organisasi, pengembangan sumber daya manusia, dan reformasi kelembagaan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan kapasitas lembaga yang dilakukan PUSPAGA masih didapati kekurangan yaitu pada aspek manajerial, sumber daya manusia yang masih kurang, serta belum adanya komitmen anggaran. Secara keseluruhan, PUSPAGA telah melakukan upaya pencegahan untuk melindungi anak dengan dibuktikan penurunan angka kekerasan anak di Kota Surakarta.