Beberapa iklan produk yang dianggap kontroversial menuai banyak kritikan dari khalayak umum dan berdampak terhadap brand fashion tersebut. Kritikan tersebut ditujukan karena adanya unsur eksploitasi anak dalam iklan yang menggambarkan pornografi dan unsur seksual, salah satunya iklan dari brand Balenciaga. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan awareness kepada brand dalam memproduksi iklan digital produk mereka agar tidak menimbulkan kontra di khalayak umum. Selain itu juga untuk mengetahui analisis semiotika Roland Barthes berupa makna penanda (signifier), petanda (signified), denotatif dan konotatif pada foto iklan brand fashion Balenciaga. Metode yang digunakan adalah semiotika Roland Barthes dengan menganalisis makna denotatif, konotatif dan mitos dari foto produk Balenciaga tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan beberapa penggunaan properti yang mempunyai makna menyimpang. Penggunaan properti berupa harness, gelang dan kalung berduri, serta baju jaring identik dengan adanya baju seks strap untuk aktivitas seksual yang menyimpang yaitu BDSM. Konteks pedofilia pada penelitian ini ditunjukkan dengan adanya properti berupa boneka, mainan anak lego, penggunaan warna pink yang menunjukkan bahwa iklan tersebut juga ditujukan pada khalayak anak. Berkaitan dengan Etika Pariwara Indonesia, iklan tersebut menyalahi aturan-aturan yaitu Bab 3 Ketentuan/Subbab A/Nomor 1/1.28/1.28.10 mengenai Khalayak Anak nomor 2 dan 6, serta Bab 3/Subbab A/Nomor 3/3.1 mengenai pemeran iklan anak.