Latar belakang dari penelitian ini yaitu komponen fisik kekuatan, speed, agilty, quickness, power, reaksi dan keseimbangan penting bagi olahraga beladiri karate kategori kumite. Namun model pelatihan untuk meningkatkan fisik karate masih bersifat parsial belum secara holistic (serempak), dan model pelatihan plyometric untuk meningkatkan fisik karate belum optimal. Selain itu juga penelitian mengenai komponen fisik power dan reactive agility masih relatif sedikit dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Untuk mengembangkan model latihan fisik guna meningkatkan power dan reactive agility atlet karate kategori kumite, untuk menganalisis kepraktisan model latihan fisik guna meningkatkan power dan reactive agility atlet karate kategori kumite, dan untuk menguji keefektifan model latihan fisik guna meningkatkan power dan reactive agility atlet karate kategori kumite.

Kebaruan dalam penelitian ini terletak pada tujuan yaitu selain meningkatkan kekuatan dan power juga meningkatkan kecepatan merubah tubuh setelah mendapat ransang (gabungan kecepatan, agility dan waktu reaksi disebut reactive agility) dan model latihan menggunakan gabungan model latihan plyometric dan latihan reactive agility. Dan menganalisi data menggunaka anava dua jalur.

Metode dalam penelitian ini menggunakan model prosedural penelitian dan pengembangan (Research and Development) dari Borg and Gall yang dimodifikasi menjadi 5 langkah, yaitu: 1. Penelitian awal dan pengumpulan informasi, 2. Perencanaan pembuatan produk awal, 3. Pengembangan produk hipotitik, 4. Uji efektifitas produk, 5. Desiminasi. Subyek dalam penelitian ini menggunakan pelatih dan atlet Forki Kota Yogyakarta. Penelitian ini mengunakan pendekatan metode campuran (Mix Method) kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data uji validitas menggunakan Aiken’s V, Uji kepraktisan sesara kualitatif dengan teknik naratif. Sedangkan teknik analisis data uji kefektifan menggunakan Two Way Anova.

Hasil dari pengembangan model latihan fisik untuk meningkatkan power dan reactive agility atlet karate kumite menghasilkan 5 model latihan yaitu: 1) Pyo-foreward with Foreward shuttle run 1st version, 2) Pyo-foreward with Foreward shuttle run 2nd version, 3) Pyo-side with Side shuttle run 1st version, 4) Pyo-side with Side shuttle run 2nd version, dan 5) Pyo Fore-side with Fore-backward shuttle. Model dan program Latihan fisik untuk meningkatkan power dan reactive agility atlet karate kumite dinyatakan valid oleh para ahli dengan hasil pada aspek 1 nilai V = 0,904. Pada aspek 2 nilai V = 0,904. Pada aspek 3 nilai V= 1. Sedangkan pada aspek 4 nilai V = 1. Berdasarkan table Aiken’s dapat dikatakann valid jika nilai V minimal yang diterima adalah 0,760.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model latihan fisik untuk meningkatkan power dan reactive agility yang dikembangkan oleh penulis dikatakan valid. Hasil Uji coba kepraktisan dengan cara observasi langsung, menghasilkan kategori baik. Dan Hasil Uji efektifitas beragam untuk peningkatan power tungkai menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan dan diagram plot dapat disimpulkan ada efek interaksi yang terjadi. Sedangkan untuk peningkatan reactive agility menujukan ada 4 item adanya perbedaan yang signifikan dan diagram plot dapat disimpulkan ada efek interaksi yang terjadi.