Penelitian ini bertujuan menganalisis pengendalian titik kritis terhadap keamanan pangan di CV. Cita Nasional. Metode penelitian yang digunakan yaitu pengambilan data menggunakan teknik observasi, praktik langsung dan dokumentasi untuk memperoleh data uji fisikokimia untuk bahan baku susu segar. Teknik analisis data menggunakan Mann-Whitney Test. Hasil penelitian ini secara deskriptif kualitatif. Hasil observasi pada seluruh mata rantai produksi ditentukan beberapa titik-titik kritis pada proses produksi susu. Pengendalian titik kritis mengacu pada SNI ISO 9001:2015, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (BPOM) dan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI). Hasil penelitian pengujian fisikokimia untuk susu segar yaitu mengacu pada standar SNI. Jika kualitas susu tidak standar maka susu akan ditolak/tidak untuk diproduksi. Hasil pengujian susu rasa coklat, strawberi dan moka menunjukkan bahwa kualitas susu produk jadi antara produk regular dan industri dengan nilai signifikansi 0,565 dan 0,104 (sig>0,05). Akan tetapi, variabel fat (%), TS (%) dan brix menunjukkan terdapat perbedaan kualitas susu produk jadi antara produk regular dan industri. Penetapan bahaya pada proses mixing memiliki peluang yang tinggi, keparahan rendah dan signifikasi rendah, Proses penambahan flavor dan pewarna memiliki peluang sedang, keparahan rendah dan signifikasi rendah. Proses pasteurisasi dan homogenisasi memiliki peluang rendah, keparahan tinggi dan signifikasi sedang. Pendinginan memiliki peluang tinggi, keparahan rendah dan signifikasi sedang. Proses pengemasan memiliki peluang tinggi, keparahan rendah dan signifikasi sedang. Proses distribusi memiliki peluang yang tinggi, keparahan rendah dan signifikasi sedang. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pengendalian titik kritis memberikan hasil yang positif terhadap keamanan pangan produksi susu pasteurisasi di CV. Cita Nasional.