Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis memori kolektif masyarakat Jawa Sudiroprajan mengenai kerusuhan Mei 1998, (2) menganalisis pewarisan memori kolektif kerusuhan Mei 1998 masyarakat Jawa di Sudiroprajan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data yang digunakan adalah hasil wawancara dan dokumen atau arsip. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data penelitian melalui wawancara, analisis dokumen atau arsip. Uji (teknik) validitas data menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman yang terdiri atas tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ketiga komponen utama bersifat siklus yang terus berulang dan saling berinteraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) memori kolektif tentang kerusuhan Mei 1998 masyarakat Jawa Sudiroprajan adalah pembakaran, pengrusakan, penjarahan, kesenjangan ekonomi, demonstrasi mahasiswa, aksi saling menjaga antar warga kampung; (2) pewarisan memori kolektif tentang kerusuhan Mei 1998 masyarakat Jawa Sudiroprajan dilakukan melalui event Grebeg Sudiro. Pelaksanaan event ini menandakan bahwa terdapat pewarisan memori kolektif dari kerusuhan Mei 1998 yaitu munculnya kesadaran sosial masyarakat Sudiroprajan untuk menjaga hubungan baik antara etnis yang ada di Kampung Sudiroprajan. Grebeg Sudiro pertama kali dilaksanakan pada tahun 2008 atas inisiasi berbagai elemen masyarakat, diantaranya Komunitas Paguyuban Pedagang Pasar Gede (KOMPAG), pihak Klentheng Tien Kok Sie, dan perwakilan masyarakat Sudiroprajan. Tujuan Grebeg Sudiro adalah harmoni dalam kebhinekaan yang merupakan representasi dari Sudiroprajan sebagai kampung pembauran Tionghoa dan Jawa yang menunjukkan keberagaman di Kota Surakarta. Manfaat lain adalah membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.