Era digital memberikan peluang dan keuntungan bagi kehidupan warga negara.
Namun di sisi lain era digital juga membawa dampak negatif bagi warga negara.
Munculnya berbagai permasalahan seperti berita hoaxs, penipuan online,
perundungan, pencemaran nama baik menunjukan rendahnya etika digital.
Perkembangan era digital yang semakin pesat harus diimbangi dengan membangun 
etiket digital di masyarakat yangl dapat dilakukan melalui komunitas sipil satunya
Kampoeng Cyber. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk : 1) Menganalisis peran
Kampoeng Cyber sebagai civic community dalam membangun etiket digita warga
negara. 2) Menganalisis dampak Kampoeng Cyber sebagai civic community dalam
membangun etiket digital warga negara . 
 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus di Kampoeng
Cyber selama 9 (sembilan) bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi lapangan, wawancara dan studi dokumen. Pada penelitian ini melibatkan
8 (delapan) informan yang merupakan pengurus dan anggota Kampoeng Cyber
serta 2 (dua) pakar bidang kewarganegaraan digital. Penelitian ini dilakukan dalam
6 tahap, dimulai dengan identifikasi masalah di lapangan, penentuan fokus
masalah, dilanjutkan dengan pengumpulan data, pengolahan data, teori yang
muncul dan diakhiri dengan pelaporan penelitian. Analisis data dilakukan dengan 
model Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 
 Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 1) Kampoeng Cyber  sebagai
civic community memiliki 3 (tiga) peran penting dalam membangun etiket digital
warga negara. Pertama, membentuk norma etiket digital yang berlaku di Kampoeng
Cyber yaitu menggunakan teknologi dengan bijak, anti berita hoaxs, tanggung
jawab dalam menggunakan teknologi, kritis bermedia sosial, dan toleransi terhadap
pengguna. Kedua, mensosialisasikan norma atiket digital. Ketiga, melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan norma etiket digital di Kampoeng Cyber.
Pengawasan dilakukan dengan dua (2) cara yaitu dengan program Jaga Sesama dan
membentuk Tim Uber. 2) Dampak munculnya Kampoeng Cyber sebagai civic
community dalam membangun etiket digital dapat dikelompokan menjadi tiga (3).
Pertama, dampak bagi masyarakat yaitu mengubah pola interaksi masyarakat
menjadi lebih modern serta terbentuknya warga negara yang memiliki atiket
digital. Kedua, dampak bagi pemerintah daerah adalah Kampoeng Cyber dapat
memebantu percepatan proses digitalisasi bagi masayarakat disekitarnya. Ketiga
dampak bagi bidang pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan (PKn)
yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menjadi warga negara yang
baikdan cerdas dalam era digital.