Saat ini, struktur penduduk Indonesia sedang berada di “aging population” ditandai dengan prosentase penduduk yang terus diperkirakan meningkat, dimana tahun 2020 terdapat peningkatan sebesar 10 % lebih. Dengan bertambahnya lansia maka akan bertambah pula Bentuk Pelayanan Kesehatan bagi lansia. Keberadaan Posyandu Lansia tidak lain adalah memberikan kesempatan bagi lansia untuk mendapatkan pelayanan Kesehatan yang lebih baik, di tengah isu kader Posyandu Lansia yang kurang optimal dalam memberikan pelayanan, terhambat karena keterbatasan sarana dan prasarana, serta keterbatasan anggaran. Disamping itu beberapa penelitian terdahulu banyak membahas social engagement yang telah terbukti efektif dalam mendukung keberhasilan program kesejahteran lansia. Namun, disinyalir hubungan variabel social engagement dengan keberhasilan program memerlukan variabel komunikasi dialogis, mobilisasi sumberdaya, kepemimpinan transformasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh tingkat social engagement kader, komunikasi dialogis, mobilisasi sumberdaya dan kepemimpinan transformasi dengan keberhasilan program posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Klego 1 dan Klego 2 Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif asosiatif multivariant. Populasi pada penelitian ini adalah kader posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Klego 1 dan Klego 2. Dengan menggunakan rumus slovin diperoleh 60 sampel. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan probability sampling dan cluster sampling. Kemudian data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji statistik regresi linear berganda melalui bantuan software SPSS. Hasil dari penelitian ini adalah variabel social level engagement tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel keberhasilan program dengan nilai 0,482 > 0,05 (Sig > 0,05). Variabel komunikasi dialogis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel keberhasilan program dengan nilai 0,860 > 0,05 (Sig > 0,05). Variabel mobilisasi sumberdaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel keberhasilan program dengan nilai 0,025 < 0>transformational leadership memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel keberhasilan program dengan nilai 0,001 < 0>Social Level Engagement, Komunikasi Dialogis, Mobilisasi Sumberdaya, Transformational Leadership berpengaruh terhadap keberhasilan program posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Klego 1 dan Klego 2 Kabupaten Boyolali dengan nilai 0,000 < 0>Social Level Engagement, Komunikasi Dialogis, Mobilisasi Sumberdaya, Transformational Leadership berkontribusi sebesar 0,333 atau 33,33% terhadap keberhasilan program posyandu lansia sedangkan sisanya 66,67% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas pada penelitian ini. Saran penelitian ini, social level engagement dengan keberhasilan program tidak cukup kuat jika langsung dihubungkan, perlu didukung dengan adanya variabel lain yang dapat memperkuat penyelenggaraan program. Diperlukan dimensi-dimensi kejelasan komunikasi dan aspek mobilisasi sumberdaya yang lebih relevan. Perlunya adaptasi dan penyesuaian rencana program berdasarkan situasi yang berkembang dan berbagai faktor lain yang dimungkinkan mempengaruhi pelaksanaan program.