Penulis Utama : Reza Ervanda Zilmi
NIM / NIP : S591908007
×

Latar belakang: Kejadian mortalitas pada anak dengan sakit kritis di dunia khususnya di Indonesia masih sangat tinggi. Hal ini disebabkan masih sulitnya memprediksi mortalitas pada anak sakit kritis. Skor PRISM III merupakan alat ukur objektif untuk menilai presentasi mortalitas pada anak sakit kritis. Namun, dikarenakan banyaknya parameter yang harus dinilai pada skor PRISM III membuat lamanya penilaian pada anak sakit kritis. Kadar Laktat merupakan salah satu marker untuk menilai adanya hipoksia seluluer dan hipoperfusi jaringan. Beberapa penelitian menyatakan kadar lakat yang tinggi dapat memprediksi mortalitas pada anak dengan sakit kritis. Studi ini bertujuan untuk menilai kadar laktat sebagai prediktor mortalitas pada anak sakit kritis. 
Metode: Penelitian studi observasional analitik dengan desain prospektif kohort yang dilakukan pada Januari Hingga Juni 2023 di ruangan HCU anak RSUD dr. Moewardi, Surakarta. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pemeriksaan kadar lakatat pada jam pertama, jam ke 6 dan jam ke 24 kemudian dinilai juga skor PRSIM III untuk setiap pasien. Data dianalisis menggunakan SPSS 2.60 dengan uji korelasi independent t-test atau uji mann whitney, menentukan cut off dengan kurva ROC (receiver operating characteristic) dengan menghitung luas area dibawah kurva AUC (area under curve), perhitungan sensitivitas, spesifistas, nilai duga positif dan nilai duga negatife. 
Hasil: Sebanyak 30 pasien anak sakit kritis yang meninggal 43,3% dan hidup 56,7% diamana rerata usia pasien yang meninggal (5.62 ±4.14 tahun) dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Rerata kadar laktat yang meninggal pada 1 jam pertama (2.94±0.90) dengan nilai cut off > 2.35 mmol/L, kadar laktat 6 jam (3.20±0.50) dengan nilai cut off > 2.35 mmol/L dan kadar laktat 24 jam (3.65±0.53) dengan nilai cut off > 2.95 mmol/L. kadar laktat 24 jam dianggap lebih baik untuk menilai mortalitas dengan nilai sensitivitas 92,3%, spesifisitas 100%, Nilai duga positif 100% dan nilai duga negatife 94,4%. 
Kesimpulan: kadar laktat dapat memprediksi mortalitas anak dengan sakit kritis. Hiperlaktatemeia persisten (kadar laktat pada 24 jam) dianggap paling baik untuk menilai mortalitas anak dengan sakit kritis. 
 

 

×
Penulis Utama : Reza Ervanda Zilmi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S591908007
Tahun : 2023
Judul : Peran Kadar Laktat sebagai Prediktor Mortalitas pada Anak dengan Sakit Kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Kedokteran - 2023
Program Studi : PPDS Ilmu Kesehatan Anak
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : kadar laktat, PRISM skore III, anak sakit kritis, hiperlaktatemia persisten.
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. dr. Pudjiastuti, Sp.A (K)
2. dr. H. Rustam Siregar, Sp.A (K), M.Kes
Penguji : 1. dr. Ganung Harsono, Sp.A(K)
2. dr. Fadhilah Tia Nur, Sp.A(K), M.Kes
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Kedokteran
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.