×
Pusat Unggulan Iptek Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI TPEL) Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan lembaga penelitian yang berfokus pada pengembangan baterai lithium ion dan teknologi penyimpanan energi dalam mendukung kendaraan listrik dan energi terbarukan. PUI TPEL UNS telah menghasilkan luaran lebih dari 25 HKI. Selain itu, PUI TPEL UNS telah membina beberapa startup untuk komersialisasi dari HKI yang dihasilkan. PT Batex Energi MandiriĀ menjadi salah satu startup yang memegang lisensi PUI TPEL UNS.
PT Batex Energi Mandiri didorong oleh PUI TPEL UNS untuk go public di tahun 2030. Manfaat dari go public yaitu adanya pendanaan jangka panjang, penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) sebesar 5 %, serta manajemen yang lebih terbuka. KPI finansial dan KPI non finansial tentu penting bagi Batex. KPI finansial Batex telah diurus melalui sistem penguatan dalam PUI TPEL UNS. Sedangkan KPI non finansial belum terdapat pada Batex. Fokus dari penelitian ini adalah mendorong terbentuknya KPI non finansial menjadi acuan startup dalam mid term plan menuju go public.
Penelitian ini ditujukan untuk menjawab persoalan pengembangan framework IPMS dalam merancang KPI non finansial guna mendukung PT Batex Energi Mandiri go public. Pendekatan IPMS dipilih karena kesesuaian objek kajian dalam mengidentifikasi level bisnis sebuah startup. Tahapan dalam penelitian terdiri dari studi lapangan dan studi pustaka, wawancara, kuesioner, benchmarking, serta perumusan KPI non finansial. Hasil penelitian didapatkan terbentuknya 21 KPI yang terdiri 8 KPI untuk stakeholder pimpinan, 3 KPI untuk stakeholder karyawan, 1 KPI untuk stakeholder supplier, dan 9 KPI untuk stakeholder customer. KPI dilakukan uji coba dengan asumsi yang kemudian didapatkan hasil bahwa KPI non finansial akan berpengaruh terhadap finansial startup. Pada rentang mid term plan menuju go public, Batex harus melakukan berbagai program integratif untuk semua KPI non finansial yang telah disusun. Hal tersebut dilakukan agar PT Batex Energi Mandiri dapat memusatkan diri dalam pengembangan non finansial untuk menunjang kinerja startup. Selain itu, risk management juga diperlukan sehingga ketika investasi terhadap pengukuran kinerja non finansial dilakukan akan sebanding dengan reward yang didapatkan oleh startup.