Penulis Utama | : | Bunga Ayu Cinkalasari |
NIM / NIP | : | S982002004 |
Latar Belakang: Cedera Otak Traumatis saat ini salah satu masalah kesehatan di dunia. Kondisi cedera otak dapat menyebabkan kematian sel dan disfungsi neurologi melalui gangguan fisik terhadap jaringan secara langsung (cedera primer) dan mekanisme patofisologi molekuler dan seluler (cedera sekunder). Protein X terkait BCL-2 (BAX) diidentifikasi sebagai mitra pengikat homolog BCL-2 yang berbeda dengan BCL-2 mempromosikan apoptosis, B-cell lymphoma 2 Associated protein X sebagai pro apopotosis. Magnesium dapat melindungi neuron dari kerusakan iskemik dan mendukung kelangsungan hidup sel saraf paska terjadinya cedera otak traumatis. Magnesium sulfate (MgSO4) diduga mampu menjadi neuroprotektor dan vasodilator dari otak, melindungi jaringan dari radikal bebas, dan menurunkan sitokin proinflamasi pada cedera otak traumatik. Belum ada penelitian mengenai pengaruh pemberian MgSO4 dan kadar BAX pada tikus dengan cedera otak traumatik.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Randomized Controlled Trial yang dilakukan pada 18 sampel tikus. Tikus Wistar jantan normotensif sehat berumur 8-10 minggu, berat badan 250 – 300 g memenuhi syarat untuk diikutsertakan. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok. Mencit dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 1 (K1), kelompok 2 (K2), kelompok 3 (K3). Tikus Wistar kelompok 1 tanpa pengobatan cedera otak dan mendapat injeksi NaCl intravena. Tikus Wistar kelompok 2 diobati dengan cedera otak dan menerima injeksi NaCl intravena. Kelompok 3 dirawat dengan cedera otak dan mendapat MgSO4 4,86 mg/100gr.
Hasil: Terdapat perbedaan kadar B-cell lymphoma 2 Associated Protein X yang bermakna pada masing-masing perlakuan (p<0>
Kesimpulan: Pemberian MgSO4 berpengaruh efektif menurunkan kadar BAX pada tikus yang diberikan perlakuan cedera otak.