Informasi dan tren yang berubah dengan cepat menyebabkan memudarnya identitas budaya dengan cepat, termasuk budaya etnik. Perubahan gaya hidup dan pola konsumsi menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya total budaya etnik, apalagi generasi muda cenderung menjauhkan diri dari identitas budayanya. Kain atau tekstil tradisional merupakan aset budaya yang harus dipelajari dan dilestarikan karena mengandung makna dan simbol alam, manusia dan kepercayaan. Namun, kain tradisional hampir punah di milenium ini karena orang lebih tertarik pada tren, maka perlu ditingkatkan pendidikan tentang kain tradisional untuk meningkatkan minat dan melestarikan budaya Indonesia. Edukasi ini penting karena minat memiliki dampak besar pada pembelajaran, apalagi di usia dini dimana pengalaman sosial dan emosional memengaruhi perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini menggemari hal-hal seperti buku bergambar dan stiker interaktif, yang dapat menarik perhatian anak dan memperluas pengetahuan mereka dengan cara yang menyenangkan. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya Indonesia harus ditanamkan sejak dini, agar generasi penerus paham bahwa globalisasi dan pelestarian budaya dapat berjalan beriringan tanpa melemahkan kualitasnya.