Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gejala Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) dan implikasinya terhadap iman tokoh utama dalam novel Azazil karya Yusuf Zidan. Novel tersebut bercerita mengenai autobiografi seorang rahib Nasrani yang berasal dari Mesir bernama Hypa, ia hidup pada abad ke 5 masehi ketika terjadinya pergolakan pada iman Nasrani mengenai konsep sakral yang merujuk soal trinitas dan ketuhanan Yesus. Posttraumatic stress disorder (PTSD) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gangguan stress pasca trauma merupakan salah satu gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang disebabkan karena sebuah peristiwa traumatis. Isu terkait mengenai Posttraumatic stress disorder sering diangkat dalam beberapa karya sastra baik film, puisi, maupun novel. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: apa saja gejala Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) yang dialami tokoh utama dan bagaimana implikasi gejala PTSD terhadap iman tokoh utama yang terdapat dalam novel Azazil karya Yusuf Zidan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode tersebut berfungsi untuk menganalisis kalimat dan fenomena yang terdapat dalam novel Azazil karya Yusuf Zidan yang berkaitan dengan gejala Posttraumatic Stress Disorder (PTSD). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca catat. Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan bahwa dalam novel Azazil terdapat indikasi Posttraumatic Stress Disorder yang dialami oleh tokoh utama. Teori dalam penelitian ini menggunakan teori psikologi sastra yang dikemukakan oleh Endraswara.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel Azazil karya Yusuf Zidan diidentifikasikan mengalami Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) yang disebabkan karena trauma masa lalunya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku tokoh utama yang telah sesuai dengan kriteria gejala Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) berdasarkan diagnostic and statistical manual for mental disorder edisi ke V. Kondisi tersebut kemudian berimbas terhadap iman tokoh utama hingga menyebabkan tokoh utama mulai Ragu-ragu kepada tuhan, merasa kehilangan imannya dan akhirnya memutuskan untuk pergi, keluar dan melupakan segala hal yang berkaitan dengan trauma yang dialami termasuk kepada kepercayaannya