Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan implementasi Kurikulum Merdeka pada pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Sukoharjo, (2) mengetahui kendalanya, dan (3) mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala. 

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini meliputi informan (kepala sekolah, wakil kepala kurikulum, guru matematika, tiga siswa kelas VII) dan dokumen (modul ajar dan asesmen sumatif). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan analisis dokumen. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, guru memiliki pemahaman yang baik tentang capaian pembelajaran Kurikulum Merdeka. Guru melakukan penyesuaian terhadap alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang disediakan oleh Kemendikbudristek. Komponen minimum dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen tercakup dalam modul ajar yang digunakan guru. Namun, terdapat ketidaksesuaian pada komponen rencana asesmen tertulis. Guru menggunakan berbagai perangkat ajar. Selama pelaksanaan pembelajaran, guru berupaya menerapkan pendekatan yang berpusat pada peserta didik, namun masih membutuhkan penyesuaian dalam praktik pengajaran. Asesmen formatif dilakukan secara berkala, dan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih. Meskipun guru mengajar dengan konten yang sama, guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk menunjukkan pemahaman individu melalui produk yang dihasilkan berupa produk presentasi. Kedua, kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka meliputi keterbatasan pengetahuan guru tentang kurikulum ini, penyesuaian dalam implementasi, keterbatasan sarana dan prasarana, kesulitan dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kesulitan dalam pembelajaran terdiferensiasi, kurangnya rasa ingin tahu, dan metode pembelajaran yang monoton. Ketiga, untuk mengatasi kendala tersebut, upaya yang dapat dilakukan meliputi pelatihan berkala untuk guru, pengawasan dan evaluasi melalui supervisi, peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan asesmen yang relevan, kolaborasi antarguru, memberikan stimulus serta motivasi kepada siswa, kolaborasi siswa dalam lingkungan pembelajaran, dan komunikasi terbuka antara siswa dan guru.