×
APLIKASI PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN Kaempferia parviflora PADA PERSENTASE NAUNGAN YANG BERBEDA.Skripsi: Iskandar (H0719094). Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Sulandjari, M.S., Dr. Ir. Amalia Tetrani Sakya, M.P., M.Phil., dan Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Kaempferia merupakan salah satu jenis tanaman rempah dan obat-obatan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Salah satu jenis kaempferia yaitu Kaempferia parviflora atau yang biasa disebut dengan sebutan kunyit hitam yang merupakan salah satu tanaman Zingiberceae. Tanaman kaempferia secara umum memiliki syarat pertumbuhan agar tanaman kaempferiat tumbuh maksimal. Syarat – syarat pertumbuhan K. parviflora yaitu tanaman kaempferia akan tumbuh dengan baik pada kondisi lahan yang memiliki intensitas cahaya sedang hingga penuh atau dengan penggunaan sedikit naungan serta kebutuhan pupuk yang cukup. Penggunaan pupuk organik dan penggunaan naungan pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk organik yang tepat serta lingkungan yang paling baik bagi pertumbuhan K. parviflora.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di greenhouse yang berlokasi di Dusun Kenayan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman dari bulan Juni hingga bulan September 2022 dengan titik koordinat 7°44’39”LS dan 110°25’54”BT. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tersarang yang terdiri dari dua faktor dengan setiap faktor terdapat 2 taraf. Faktor pertama jenis pupuk organik (pupuk kotoran kambing, pupuk kascing, PGPR mikoriza arbuskula, dan PGPR Bacillus polymixa dan Rhizobium sp.), faktor kedua kerapatan naungan (25% dan 50%), faktor jenis pupuk organik disarangkan pada faktor kerapatan naungan, masing-masing perlakuan terdiri atas 3 ulangan dan ditambah kontorl sehingga terdapat 24 unit satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA ? 5% dan uji lanjut BNT ? 5%. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi pupuk kascing memberikan pengaruh lebih baik terhadap fisiologi tanaman K. parviflora namun tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan K. parviflora. Kerapatan naungan 25% menunjukkan pertumbuhan fisiologi K. parviflora lebih baik dari kerapatan 50%, namun tidak menunjukkan perbedaan pertumbuhan tanaman K. parviflora.