×
Maraknya pertambahan jumlah penduduk di Indonesia setiap tahun akan berdampak pada kebutuhan fasilitas umum dan tempat tinggal yang terus meningkat. Oleh sebab itu, penggunaan beton juga mengalami peningkatan dikarenakan beton merupakan material yang paling pokok dalam dunia konstruksi. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada bidang konstruksi. Berbagai macam inovasi telah dilakukan mulai dari penambahan zat aditif atau pozzolanic ke dalam campuran beton maupun mensubstitusi salah satu komposisi mix design. Pada penelitian ini menggunakan bahan tambah metakaolin sebagai pengganti sebagian semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi metakaolin dengan kadar 0%; 5%: 10%: 15%; dan 20 dari sebagian berat semen pada nilai tegangan dan regangan pada beton normal. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan benda uji silinder ukuran 15 cm x 30 cm dengan jumlah sampel sebanyak 4 buah tiap variasi penambahan metakaolin sebanyak 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% sebagai pengganti sebagian material semen yang dilambangkan dengan kode sampel NC MK 0%, NC MK 5%, NC MK 10%, NC MK 15%, dan NC MK 20%. Total sampel beton sebanyak 20 buah dilakukan pengujian kuat tekan beton dengan alat Compression Testing Machine Digital pada umur beton 28 hari. Berdasarkan pengujian tersebut didapatkan nilai kuat tekan beton dan hubungan tegangan-regangan ketika pembebanan berlangsung. Hasil pengujian tegangan beton normal dengan variasi metakaolin 0%; 5%; 10%; 15%; dan 20% masing-masing sebesar 15,18 MPa; 16,07 MPa; 18,19 MPa; 15,79 MPa dan 15,56 MPa. Regangan beton normal dengan variasi metakaolin 0%; 5%; 10%; 15%; dan 20% masing-masing sebesar 0,0034; 0,0034; 0,0034; 0,0036 dan 0,0028. Nilai maksimum hasil uji hubungan tegangan dan regangan pada beton variasi metakaolin berada pada kadar 10?ri berat sebagian semen. Beton dengan bahan tambah metakaolin akan mengalami penurunan workabilitas karena metakaolin mempunyai sifat seperti lempung yakni dapat menyerap air dan memiliki luas permukaan yang besar jika dibandingkan dengan semen.