×
Okra (Abelmoschus esculentus) merupakan salah satu tanaman dengan antioksidan yang tinggi. Kadar kuersetin pada okra mencapai 60 – 75%. Namun pemanfaatan okra masih belum banyak dilakukan, begitu pula penelitian mengenai aktivitas antioksidan pada buah okra dan olahannya. Karena tingginya antioksidan pada okra, maka okra dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan alternatif. Tujuan dari sistematika review ini adalah untuk mengetahui kajian aktivitas antioksidan pada buah okra dan produk olahannya serta pengaruh metode pengolahan yang digunakan terhadap aktivitas antioksidan yang dihasilkan. Sistematika review ini menggunakan metode dengan berlandaskan PRISMA 2020. Proses diawali dengan pencarian artikel pustaka pada database, lalu dilakukan penyeleksian berdasarkan jenis, judul, abstrak dan akses artikel. Data selanjutnya diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Setelah itu dilakukan seleksi kelayakan terakreditasi dan terakhir artikel yang telah memenuhi syarat dilakukan review dalam penelitian ini. Hasil sistematika review ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada buah okra segar tertinggi terdapat pada bagian bunga okra diikuti bagian polong. daun dan biji okra. Aktivitas antioksidan juga dapat mengalami peningkatan maupun penurunan setelah mengalami pengolahan. Olahan okra kering cenderung memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan olahan okra basah. Proses pengolahan dengan ultrasound dan pengolahan berdasarkan suhu umumnya akan menurunkan aktivitas antioksidan yang dihasilkan seperti pada pengolahan menggunakan proses blanching, freeze drying dan microwave drying. Sedangkan pada proses sous-vide, fermentasi dan pengolahan berbasis fisik dan mekanik seperti proses penggilingan dan pengayakan serta steam explosion dapat meningkatkan aktivitas antioksidan okra yang dihasilkan.