Rahma Nur Raihan. K6419056. Pembimbing I: Dr. Winarno, S.Pd., M.Si. Pembimbing II: Yudi Ariana, S.H., M.H. MEMBANGUN KESADARAN LINGKUNGAN WARGA MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KEMASYARAKATAN (STUDI KASUS DI DUSUN JUMOK, DESA JATEN, KECAMATAN JATEN). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2023. 

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskripsikan upaya membangun kesadaran lingkungan masyarakat dalam mengatasi pencemaran lingkungan, terutama mengenai permasalahan sampah melalui pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan. 2) Mendeskripsikan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di Dusun Jumok. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Tempat penelitian ini dilakukan di Dusun Jumok, Desa Jaten, Kecamatan Jaten. Teknik pengumpulan data menggunakan: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif dari Milles & Huberman. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: 1) bahwa upaya untuk membangun kesadaran lingkungan dilakukan dengan tiga bentuk pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan, yaitu: pengangkutan sampah oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup), program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh), dan pelaksanaan kerja bakti dusun. 2) Pelaksanaan tiga bentuk pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan yang ada di Dusun Jumok yaitu: pertama, pengangkutan sampah oleh DLH dilaksanakan setiap hari Senin dan Kamis dengan menggunakan sistem langsung. Dalam pelaksanaan pengangkutan sampah DLH terdapat kegiatan sosialisasi yang merupakan proses pendidikan langsung untuk masyarakat. Kedua, pelaksanaan program KOTAKU dimulai pada bulan Juni 2019-Oktober 2019 dengan membuat 4 program kegiatan penanganan kawasan kumuh yaitu: pembuatan selokan, perbaikan jalan lingkungan, pembuatan taman dan talut, dan pembuatan septic tank. Ketiga, kerja bakti dusun dilaksanakan setiap hari minggu minimal satu bulan sekali. Kegiatan yang dilakukan seperti membersihkan wilayah taman, selokan, jalan, menebang pohon, membersihkan area sungai, dan lain sebagainya. Ketiga bentuk pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan berhasil meningkatkan kesadaran lingkungan warga, sebagian besar warga sudah tidak membuang sampah ke bantaran sungai dan terus berupaya agar kebersihan lingkungan terjaga. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sampah, seperti pencemaran air, udara, dan tanah. Simpulannya adalah membangun kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan. Bentuk dari pendidikan kewarganegaraan kemasyarakatan untuk membangun kesadaran lingkungan terdiri dari instructional effect (sosialisasi) atau nurturant effect (membuat kegiatan peduli lingkungan).