ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji akta bawah tangan akad pembiayaan musyarakah mutanaqisah refinancing yang dibuat oleh Bank Syariah Indonesia dan disetujui oleh nasabah. Dalam akad tersebut terdapat klausul yang menyatakan bahwa bank dapat mereview secara internal bank dan merubah ujrah secara sepihak, sementara nasabah diwajibkan untuk menyetujui perubahan ujrah atau bank akan mengakhiri akad tersebut yang konsekuensinya nasabah harus melunasi kekurangan angsuran. Penulis akan mengkaji dan menganalisis klausul perubahan ujrah/ harga sewa pada akad musyarakah mutanaqisah refinancing pada Bank Syariah Indonesia apakah telah sesuai menurut ilmu hukum islam. Penulis juga akan merumuskan konsep perubahan ujrah pada akad musyarakah mutanaqisah refinancing yang sesuai menurut ilmu hukum islam.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan dilengkapi wawancara. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer bersumber dari kondisi nyata yang terjadi di lapangan yang dihasilkan melalui wawancara, sedAngkan data sekunder berupa data pendukung yuridis peraturan perundang-undangan dalam hal ini adalah fatwa Dewan Syariah Nasional yang berkaitan dengan akad musyarakah mutanaqisah refinancing. Penggalian data dilakukan dengan studi kepustakaan dan wawancara terhadap staff pembiayaan dan staff legal Bank Syariah Indonesia. Setelah data terkumpul , data skunder kemudian diolah dan dianalisis dengan cara kualitatif dengan menggunakan teori akad (perjanjian) menurut ilmu hukum islam yang di rumuskan Syamsul Anwar dan Faturrahman Djamil.

Hasil penelitian ini menyajikan tentang klausul perubahan ujrah pada akad musyarakah mutanaqisah refinancing pada Bank Syariah Indonesia kemudian dikaji dan dianalisis apakah telah sesuai menurut ilmu hukum islam serta merumuskan perubahan ujrah pada akad musyarakah mutanaqisah refinancing yang sesuai menurut ilmu hukum islam. Perubahan ujrah pada akad musyarakah mutanqisah refinancing pada Bank Syariah Indonesia haruslah atas dasar musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama. Konsep perubahanya ujrah pada akad musyarakah mutanaqisah refinancing pada Bank Syariah Indonesia menurut ilmu hukum islam adalah dengan mencantumkan klausul yang menyatakan bahwa Bank dapat melakukan review ujrah/harga sewa sesuai kebijakan internal bank setiap 2 Tahun sekali bertepatan pada tanggal dan bulan akad ini ditetapkan. Dasar perubahan ujrah/harga sewa ini, para pihak sepakat perubahan ujrah/ harga sewa ini atas dasar musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama, kemudian bank membuat pembaruan ujrah/harga sewa secara tertulis dan diberitahukan kepada nasabah. Apabila dalam 2 Tahun tersebut bank tidak melakukan review ujrah, maka bank akan melakukan review ujrah di periode berikutnya sehingga biaya ujrah tetap berjalan sebagaimana mestinya

Kata kunci : Akad musyarakah mutanaqisah refinancing, Ujrah, Sepihak