Jahe wulung dengan nama latin Zingiber officinale Roxb. cv. Wulung merupakan salah satu jenis jahe yang memiliki morfologis yang unik dan mengandung zat antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh seperti pengobatan hipertensi, diabetes, kanker, maupun stroke. Tanaman jahe wulung dapat tumbuh pada area ternaungi dengan kondisi tanah yang kaya akan bahan organik, berdrainase baik, kelembaban tinggi dengan kebutuhan air yang sedang. Penambahan unsur hara melalui pupuk anorganik seperti pupuk NPK majemuk maupun tunggal dapat memberikan unsur hara berupa nitrogen, fosfor, dan kalium untuk memenuhi kebutuhan tanaman jahe wulung. Pemberian pupuk NPK dan naungan dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman jahe. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui jenis pupuk NPK dan tingkat kerapatan naungan yang sesuai untuk budidaya jahe wulung.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga September 2022 di Kelurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan koordinat 7°44’39”LS dan 110°25’54”BT. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola tersarang. Penelitian dilakukan dengan 2 faktor perlakuan yang meliputi faktor kerapatan naungan (25% dan 50%) dan faktor pupuk NPK (NPK 16-16-16 33 kg.ha-1, NPK 16-16-16  66 kg.ha-1, NPK 15-09-20 + TE 33 kg.ha-1dan NPK 15-09-20 + TE 66 kg.ha-1). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 ulangan sehingga terdapat 24 unit percobaan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) ? 5% dan diuji lanjut BNT ? 5%. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan pupuk NPK 15-09-20 + TE dengan dosis 33 kg.ha-1 maupun 66 kg.ha-1 dapat meningkatkan pertumbuhan jahe wulung dalam beberapa parameter pengamatan. Penggunaan naungan 25% menunjukkan pertumbuhan jahe wulung yang lebih baik dibandingkan penggunaan naungan 50%.