Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah penurunan kandungan unsur hara dalam tanah yang terjadi akibat tidak seimbangnya serapan tanaman antara asupan dan kehilangan unsur hara. Alfisol Jumantono yang digunakan dalam penelitian ini ditandai dengan status gizi terbatas dengan SOC sangat rendah (0,36%) dan TN (0,03%). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan status hara Alfisol Jumantono pada media tanaman padi dengan mengevaluasi pengaruh penerapan 6 jenis produk kompos yang terdiri dari bahan kompos dan bioaktivator yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil padi. Percobaan dalam pot disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan faktor tunggal yang terdiri dari 10 taraf dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut membandingkan kontrol (R0), 6 jenis kompos (R1-R6), pupuk kimia 50% (CF) (R7), 100? (R8), dan kombinasi set (R9). Padi varietas Mentik Wangi ditanam dan dipanen pada 118 HST. Data yang diperoleh diuji statistik dengan analisis varians (ANOVA), DMRT pada taraf signifikansi 5%, dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan R4, R5, R6, dan R9 menunjukkan peningkatan status hara alfisol, pertumbuhan dan hasil padi lebih tinggi dibandingkan kontrol dan 100? (R8). Perlakuan R5 (pemberian serasah daun kompos) memberikan pengaruh paling tinggi terhadap status hara tanah dan pertumbuhan tanaman yang ditunjukkan dengan peningkatan SOC 200%, SOM 201%, TN 228%, PDW 247%, kadar n daun 196%, dan 90% NoS dibandingkan dengan kontrol. Efisiensi input pupuk organik (dosis kompos 50%) yang diimbangi dengan pupuk hayati dan pupuk mineral slow release dibuktikan dengan perlakuan R9 memberikan pengaruh yang sama besarnya dengan perlakuan R4 dan R6 (dosis kompos 100%).