Terjadi pandemi global dengan munculnya virus Covid-19 sejak akhir tahun 2019. Pandemi tersebut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk dunia pers/media. Awak media menghadapi tantangan berat di tengah situasi pandemi. Wartawan dituntut bekerja di lapangan untuk menghasilkan konten yang berkualitas di tengah berbagai keterbatasan dan hambatan karena dampak Covid19. Tim pemasaran dan divisi bisnis lainnya dituntut untuk tetap menghasilkan pendapatan bagi perusahaan di tengah kondisi usaha yang terpuruk. Karena perusahaan tetap membutuhkan pemasukan guna menjaga operasionalisasi perusahaan serta tetap mampu menjalankan fungsi pers yang ideal.  Sejak datangnya pandemi Covid-19, perusahaan pers di daerah mendapat tekanan yang luar biasa, termasuk pers di kawasan Yogyakarta, Semarang, Solo dan sekitarnya. Mereka terdampak cukup parah akibat pandemi Covid-19. Tekanan itu bervariasi mulai dari penjualan surat kabar yang menyusut, penjualan iklan anjlok, acara-acara event promosi tidak bisa berjalan. Fakta ini menunjukkan bahwa bagi perusahaan pers, krisis akibat pandemi Covid-19 benar-benar berdampak sangat kompleks. Media lokal harus berjuang dengan strategi masingmasing untuk tetap bisa bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan mengungkap strategi media lokal untuk menghadapi dampak pandemi Covid-19. Kajian tentang ekonomi media dan manajamen media massa menjadi landasan riset ini. Sedangkan metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dan metode pengumpulan datanya dengan wawancara mendalam dan studi kepustakaan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan media lokal tersebut bervariasi menyesuaikan kondisi masing-masing media. Ada sejumlah kebijakan yang sama namun ada pula yang spesifik. Strategi yang menjadi prioritas utama adalah membuat aturan bekerja dalam aman dari serangan virus Corona. Lalu mengubah sistem kerja awak media, menata dan merestrukturisasi organisasi internal perusahaan, memperkuat kolaborasi antara divisi redaksi dengan divisi marketing. Media lokal juga terpaksa melakukan pengurangan jumlah SDM, mengubah pola pemasaran dan reportase, ekstensifikasi pemasukan dari sumber-sumber nonkonvensional media serta melakukan pengurangan jumlah halaman koran. Penguasaan dan pengoptimalan teknologi komunikasi di kalangan awak media menjadi strategi vital di saat pandemi Covid-19.  Semua Sumber Daya Manusia (SDM) pers lokal dipaksa untuk cepat menguasai teknologi digital sebagai alat komunikasi dengan orang lain. Penguasaan teknologi komunikasi kekinian itu juga bisa dipergunakan untuk mencari pemasukan di saat pandemi.