×
Tanaman kacang tanah memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan peran yang strategis dalam kebutuhan pangan nasional yaitu sebagai sumber protein serta lemak. Namun produksi kacang tanah di Indonesia masih belum optimal yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kondisi dan struktur tanah saat ini yang kurang baik bagi pertumbuhan maupun aktivitas fisiologis kacang tanah. Struktur dan kondisi tanah dapat diperbaiki dengan menggunakan biochar. Pemberian biochar kedalam tanah berperan sebagai pembenah tanah yang memperbaiki tekstur tanah. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui dosis biochar terbaik bagi aktivitas fisiologis kacang tanah. Penelitian yang dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial, dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor pertama adalah jenis varietas tanaman kacang tanah yang terdiri dari 2 taraf diantaranya Varietas Takar 2 dan Varietas Hypoma 1. Faktor kedua yaitu dosis biochar serat aren yang terdiri atas 4 taraf yaitu tanpa perlakuan 0, 7,5, 15, dan 22,5 t.ha-1. Kombinasi perlakuan tersebut dilakukan pengulangan tiap perlakuannya sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Setiap unit perlakuan terdiri atas 4 polibag sehingga jumlah total tanaman yaitu 96 tanaman. Variabel pengamatan yang diamati pada penelitian ini yaitu indeks luas daun, laju pertumbuhan relatif, laju asimilasi bersih, kandungan klorofil, jumlah stomata, lebar bukaan stomata, konduktansi stomata, laju fotosintesis, laju transpirasi, dan bobot daun khas. Data hasil pengamatan yang diperoleh selanjutnya dilakukan analisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance). Jika ditemukan perbedaan hasil berbeda nyata, maka selanjutnya dilakukan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara pemberian biochar serat aren dengan varietas Takar 2 pada parameter indeks luas daun akan tetapi pemberian biochar belum mampu meningkatkan indeks luas daun varietas Takar 2 pada umur tanaman 3 MST. Pemberian biochar serat aren dosis 7,5 t.ha-1 dapat meningkatkan indeks luas daun sebesar 60,15% dan bobot daun khas tanaman sebesar 70,39% dibanding perlakuan kontrol. Varietas Takar 2 menunjukkan aktivitas fisiologis yang lebih baik dari varietas Hypoma 1 yang ditunjukkan pada variabel indeks luas daun dan jumlah stomata.