×
Nyeri punggung bawah (NPB) sangat dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan postur tubuh yang membatasi gerak. Selain itu, sebagian besar pasien yang mengeluhkan nyeri punggung bawah akut mengalami kekambuhan setelah sembuh yang akhirnya menetap sebagai nyeri kronis yang dapat menyebabkan terganggunya produktivitas dan penurunan kualitas hidup. Peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh nyeri punggung bawah terhadap kerugian produktifitas pasien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik survei observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Poli Rawat Jalan Departemen Neurologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada periode bulan Juli – Agustus 2023. Selama periode tersebut, total kunjungan terkait keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 227 pasien, kemudian didapatkan sebanyak 72 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah subyek perempuan (42 orang) lebih banyak daripada subyek laki-laki (30 orang). Mayoritas subyek berada di rentang umur 38 – 56 tahun. Nilai skala nyeri VAS (Visual Analog Scale) pada subyek perempuan memiliki nilai lebih tinggi apabila dibandingkan dengan subyek laki-laki. Nilai rata-rata dari gangguan produktifitas pada pasien dengan nyeri punggung bawah adalah sebesar 27,22%. Pada uji statistik dengan metode regeresi didapatkan setiap kenaikan 1 poin Indeks Masa Tubuh maka skala nyeri VAS akan meningkat sebesar 0,055 poin. Selain itu, setiap kenaikan 1 poin skala nilai VAS maka Indeks Gangguan Produktifitas akan meningkat sebesar 2,7%. Berdasarkan temuan tersebut disimpulkan bahwa ada pengaruh derajat nyeri punggung bawah terhadap produktifitas pada pasien, Dimana peningkatan derajat nyeri punggung bawah dapat menurunkan produktifitas pasien.