Permasalahan putus sekolah di Indonesia masih berada pada taraf yang tinggi. Beberapa permasalahan yang menjadi penyebab fenomena putus sekolah antara lain karena keluarga yang tidak mampu, rendahnya pendidikan kepala keluarga, serta kurangnya motivasi untuk menempuh pendidikan dari orang tua. Kesadaran masyarakat atas permasalahan ini memunculkan gerakan orang tua asuh, orang tua asuh merupakan orang asing yang bersedia memberikan biaya pendidikan bagi siswa tidak mampu dalam bentuk beasiswa pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tindakan dan kontribusi orang tua asuh dalam membantu pembiayaan pendidikan siswa tidak mampu. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan studi dokumen. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Tindakan sosial orang tua asuh dalam penelitian ini dipahami melalui pandangan Max Weber mengenai tindakan sosial. Hasil penelitian menunjukkan tindakan orang tua asuh diklasifikasikan sebagai tindakan rasional instrumental dengan berorientasi pada tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah agar anak tidak mampu dapat menempuh dan menyelesaikan pendidikan yang layak, mengentaskan anak dari lingkaran kemiskinan, mendapatkan pahala, dan mendapatkan kebaikan atas bantuan yang diberikan. Orang tua asuh berkontribusi dalam pembiayaan pendidikan, pemenuhan kebutuhan, dan memberikan jaminan keberlangsungan pendidikan pada siswa tidak mampu yang diberikan dalam bentuk beasiswa pendidikan.