Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Upaya layanan kesehatan apa saja yang diberikan Praja Mangkunegaran pada masa Mangkunegara VII bagi rakyatnya, (2) Hubungan antara kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan kesadaran hidup sehat rakyat di Praja Mangkunegaran tahun 1916-1944, (3) Relevansi layanan kesehatan masyarakat yang diberikan Mangkunegaran pada masa Mangkunegaran VII dengan pengembangan materi pembelajaran Sejarah Lokal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian historis, dengan langkah heuristik, kritik, intepretasi dan historiografi. Sumber yang digunakan yaitu sumber primer berupa arsip mengenai layanan kesehatan masa Mangkunegara VII dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, surat kabar yang relevan dengan pokok penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan sosial dan politik.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Layanan dilakukan oleh Mangkunegara VII dalam meningkatkan kualitas kesehatan penduduk adalah dengan pembentukan dinas kesehatan di Praja Mangkunegaran pada tahun 1928, ikut berperan dalam pembangunan Ziekenzorg di Mangkubumen yang diprakarsai oleh Pemerintah Kolonial Belanda tahun 1921 dan membangun Poliklinik Colomadu dan Poliklinik Tasikmadu, perbaikan kondisi lingkungan tempat tinggal rakyatnya, meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, penyediaan obat-obatan, pembangunan jamban umum, penyediaan air bersih untuk penduduk serta pemeliharaan kesehatan jiwa rakyatnya melalui kerjasama dengan beberapa rumah sakit jiwa di sekitar Praja Mangkunegaran. (2) Adanya hubungan antara kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan kesadaran hidup sehat rakyat Mangkunegaran dimana hal tersebut dapat dilihat dari lingkungan pemukiman penduduk terutama pada penduduk miskin. Penduduk miskin yang hidup serba kekurangan menjalani kehidupan yang memprihatinkan. Untuk keperluan pokok saja mereka tidak memiliki kemampuan untuk mencukupinya, sehingga rakyat hanya bisa pasrah pada keadaan dan hal tersebut sangat mempengaruhi kondisi kesehatan rakyat. Rakyat cenderung lebih bersikap acuh terhadap kondisi kesehatan mereka. (3) Relevansi hasil penelitian ini sebagai pengembangan materi mata kuliah Sejarah Lokal di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret terletak pada Kompetensi Dasar III terutama pada pokok materi historiografi sejarah lokal secara tematik.