Vina Nurita Rohmawati. K8419085. Pembimbing I: Dwi Astutik, S.Pd., M.A. Pembimbing II: Dr. Danang Purwanto, S.Sos., M.Si. STRATEGI BERTAHAN HIDUP KELOMPOK TANI TEBU SEBAGAI DAMPAK PEMBATASAN DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI: STUDI KASUS KELOMPOK TANI TEBU SRI DADI DESA GONDANG KECAMATAN KARANGREJO KABUPATEN MAGETAN. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, September 2023

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi pada Kelompok Tani Tebu Sri Dadi, (2) mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari pembatasan perolehan pupuk bersubsidi, serta (3) mengidentifikasi strategi bertahan hidup yang dilakukan Kelompok Tani Tebu Sri Dadi untuk mengatasi permasalahan kelangkaan pupuk bersubsidi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini meliputi informan (ketua dan anggota Kelompok Tani Tebu Sri Dadi, serta pemerintah Desa Gondang) dan dokumen (rekaman wawancara dan data statistik terkait alokasi pupuk bersubsidi yang diperoleh dari kutipan sumber berita dan beberapa lembaga atau institusi secara online). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi non partisipan, wawancara mendalam secara langsung dan dokumentasi. Teknik uji validitas yang digunakan adalah triangulasi sumber. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa faktor penyebab kelangkaan pupuk bersubsidi disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan pembatasan pupuk bersubsidi yang membuat petani mendapatkan pupuk dengan jumlah sangat terbatas, perubahan aturan pada sistem pendistribusian pupuk bersubsidi, berkembangnya agen dan distributor pupuk subsidi Illegal dan ditemukan adanya bentuk kecurangan pada sistem pendataan RDKK. Dampak yang timbul dari pembatasan pupuk subsidi ialah dampak sosial dan dampak ekonomi. Dampak sosial yang diterima oleh petani tebu ialah petani mengalami kekurangan dalam memperoleh pupuk subsidi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan menimbulkan kesenjangan sosial. Dampak ekonomi antara lain biaya operasional pembelian pupuk semakin meningkat, kualitas hasil panen menjadi turun, dan penghasilan petani berkurang. Strategi bertahan hidup yang dilakukan untuk mengatasi masalah pupuk subsidi yaitu dengan menerapkan tiga strategi meliputi strategi aktif dengan memaksimalkan sumber daya dan pengetahuan petani dalam merawat tanaman tebu serta melakukan pekerjaan sampingan dan menjalankan usaha bersama dengan anggota keluarga untuk menambah pendapatan guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Strategi pasif dengan menjaga hubungan baik sesama anggota maupun antar kelompok tani untuk mendapatkan kebutuhan pupuk subsidi dan menerapkan hidup hemat. Strategi jaringan dilakukan dengan memperluas relasi sosial untuk mendapatkan solusi terkait dengan masalah kelangkaan pupuk bersubsidi.