×
This study aims to analyze the household food security based on proportion of food expenditure on household expenditure, energy consumption and classify in food security category in Magelang Regency. The basic method of this research is descriptive technique. Determination of the area is done by purposive method. The type of data used are secondary data. Data analysis methods include analysis of household expenditure, proportion of food expenditure to total household expenditure, household food consumption, household food security and Independent t-Test in rural and urban area. The result of this study indicate that proportion of food expenditure to the household expenditure both urban and rural area are lower than non food expenditure but there’s a significant differences between rural and urban areas. Energy consumption household in both area majority are in good category and there’s significant differences in this category. The condition of food security of rural and urban households in Magelang Regency is classified using Jonsson and Toole cross indicators. The result were 419 households or 49,9% are food secure, but there’s differences between secure households in rural and urban area. It is recommended, there is education that can increase household awareness regarding the importance of balanced nutrition through the types of food consumed and food diversification.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan pangan rumah tangga berdasarkan proporsi pengeluaran pangan terhadap pengeluaran rumah tangga, konsumsi energi dan mengklasifikasikannya dalam kategori ketahanan pangan di Kabupaten Magelang. Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif. Penentuan daerah dilakukan dengan metode purposive. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data meliputi analisis pengeluaran rumah tangga, proporsi pengeluaran makanan terhadap total pengeluaran rumah tangga, konsumsi makanan rumah tangga, ketahanan pangan rumah tangga dan uji Independent t-Test di pedesaan dan perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran makanan terhadap pengeluaran rumah tangga baik perkotaan maupun perdesaan lebih rendah dibandingkan pengeluaran bukan makanan namun terdapat perbedaan yang signifikan antara perdesaan dan perkotaan. Konsumsi energi rumah tangga di kedua wilayah mayoritas berada pada kategori baik dan terdapat perbedaan yang signifikan pada kategori ini. Kondisi ketahanan pangan rumah tangga desa dan kota di Kabupaten Magelang diklasifikasikan dengan menggunakan indikator silang Jonsson dan Toole. Hasilnya adalah 419 rumah tangga atau 49,9% aman pangan, namun terdapat perbedaan antara rumah tangga aman di pedesaan dan perkotaan Direkomendasikan adanya edukasi yang dapat meningkatkan kesadaran rumah tangga terkait pentingnya gizi yang seimbang melalui jenis pangan yang dikonsumsi dan disversifikasi pangan.