Telur merupakan salah satu hasil peternakan yang banyak diminati masyarakat Indonesia. Menurut Seketariat Jendral Kementrian konsumsi telur terus meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya konsumsi telur ayam ras berdampak pada produksi telur ayam ras yang beiring bertambah. Usaha ayam petelur sangat menjanjikan untuk jangka panjang. Mif Farm menjadi salah satu pelopor usaha ayam petelur skala rumahan yang sederhana dengan menggunakan strain ayam petelur Lohmann Brown dan Hy-Line Brown. Hy-Line Brown dan Lohman Brown merupakan rasa ayam dwiguna yang memiliki karakteristik warna bulu dan kerabang telur dominan coklat. Tujuan penulisan untuk mengetahui manajemen peternakan dan kelayakan usaha ayam petelur. Manfaat yang didapatkan yaitu meningkatkan pemahaman budidaya, berwirausaha dan stategi usaha ayam petelur. Metode penelitian dengan wawancara, pengamatan, pencatatan data, dokumentasi dan studi pustaka. Perkandangan menggunakan atap gable dengan model panggung yang berbahan kayu dan galvalum penyusunan tipe W. Pemberian pakan satu kali dalam sehari dengan ransum jagung:konsentrat:bekatul, pakan dibuat secara self mixing yang sudah sesuai standar SNI. Produktivatas mendapatkan Feed Cost per Gain (FCG) sebesar Rp 19.638, Hen Day Production (HDP) yang dihasilkan senilai 81 % pada umur 33 minggu dengan tingkat mortalitas 2 %. Feed Cost Rasio (FCR) sebesar 2,7 dengan Efisiensi Peggunaan Ransum (EPR) sebesar 0,50. Produksi telur 50 % pada umur 150-160 hari untuk strain Lohmann Brown. Produksi telur dengan presentase 50% dicapai pada umur 140 hari. Penyakit yang sering menyerang di Mif Farm yakni CRD, kolera dan snot. Faktor-faktor yang mempengaruhi konversi pakan antara lain kondisi lingkungan kandang, manajemen pemeliharaan, manajemen pemberian pakan, produksi telur serta konsumsi pakan. Penanganan berupa peningkatan biosekuriti, pemberian obat dan vaksinasi. Penaganan limbah dengan penyemprotan EM-4 dan dikarungi. Pemasaran lokal dengan nilai kelayakan usaha Benefit Cost Ratio (BCR): 1,1, Payback Periode of Credit (PPC): 3 tahun 9 bulan, Break Event Point (BEP) Rupiah Rp 44.228.571 dan BEP Unit: 1997,9 butir telur. Usaha ayam petelur di Mif Farm layak dilanjutkan dan mendapatkan keuntungan.