×<p>Padi (<em>Oryza sativa</em> L) menjadi komoditas pangan utama di Indonesia. Mentik Wangi merupakan salah satu varietas lokal tanaman padi (<em>Oryza sativa</em> L.) aromatik yang mempunyai tekstur beras yang pulen dan aroma yang khas seperti pandan. Namun, varietas padi mentik wangi ini memiliki kekurangan dalam segi tinggi tanaman dan umur panen yang relatif lama. Peningkatan kualitas serta kuantitas Mentik Wangi dapat dilakukan dengan pemuliaan tanaman seperti mutasi gen yaitu iradiasi sinar gamma. Tujuan penelitian ini mengetahui keragaan dari padi Mentik Wangi M5 dengan pengaruh iradiasi sinar gamma 250 gray dan menyeleksi padi M5 untuk mendapatkan padi berbatang pendek, berumur pendek dan memiliki produktivitas yang tinggi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada bulan Juli - Oktober 2022. Setiap galur padi Mentik Wangi mutan M5 hasil iradiasi sinar gamma 250 Gray dan kontrol ditanam masing-masing 30 tanaman. Seleksi galur dilakukan dengan memilih 10 galur dengan rata-rata tinggi tanaman terpendek. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif menggunakan analisis Uji T. Hasil penelitian menunjukkan keragaan mutan dari generasi M5 padi Mentik Wangi hasil iradiasi sinar gamma 250 gray lebih baik dengan tanaman kontrol (tanpa iradiasi). Seleksi individu padi M5 Mentik Wangi hasil iradiasi sinar gamma 250 gray menghasilkan 22 tanaman yang memiliki karakteristik seperti batang pendek, umur genjah, produktivitas tinggi yaitu M5-250-G29-8-34-16 (27) (18), M5-250-G29-8-24-27 (3) (14) (16) (29), M5-250-G29-8-24-7 (24) (15) (16) (9), M5-250-G29-8-24-28 (1) (22) (13), M5-250-G29-8-24-25 (5) (16), M5-250-G29-834-25 (11), M5-250-G62-17-57-3 (21) (14), M5-250-G22-857-11 (19), M5-250-G23-22-4-13 (29), dan M5-250-G62-6-5-25 (15) (6).</p>