×
Potensi UMKM dalam ekonomi nasional memegang peranan strategis dan penting. Melihat adanya potensi UMKM di Kota Surakarta sebagai penggerak perekonomian lokal, maka diperlukan kolaborasi strategis dari berbagai stakeholder untuk mengangkat UMKM hingga mampu melebarkan sayapnya dalam perdagangan lokal maupun global. Seperti halnya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta yang menggandeng Perusahaan Shopee dan Kedutaan Besar RI di Perancis untuk memperkenalkan produk-produk Indonesia di ranah Internasional melalui ajang Java in Paris. Fokus penelitian ini mengenai bagaimana tata kelola kolaborasi dalam pemberdayaan UMKM di Kota Surakarta. Tata kelola atau keberhasilan program perlu diteliti karena untuk melihat sejauh mana kesesuaian antara stakeholder yang dibantu, program, dan stakeholder yang membantu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata kelola kolaboratif dalam pemberdayaan UMKM di Surakarta melalui program Java in Paris serta untuk mengetahui tentang sejauh mana keberhasilan program Java in Paris yang dianalisis dengan model collaborative governance Ansell & Gash (2008) serta DeSeve. Jenis penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana sumber data diperoleh dari data primer maupun sekunder yang dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi, dan observasi. Data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang kemudian di validasi menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa proses kolaborasi dalam program Java in Paris melibatkan dialog tatap muka, pertukaran informasi, dan komitmen dari semua pihak. Selama kolaborasi berlangsung juga terdapat pemberdayaan bagi UMKM. Kolaborasi ini juga memenuhi sejumlah indikator keberhasilan, termasuk model jaringan administratif yang kolaboratif, kesamaan visi misi, dan tata kelola yang baik. Kepercayaan yang kuat antara Pemerintah Kota Surakarta dan PT Shopee International Indonesia juga menjadi landasan yang penting. Namun, masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti kesulitan dalam akses data dan hambatan dalam memenuhi persyaratan ekspor produk UMKM. Dengan mengatasi hambatan ini, kolaborasi semacam ini dapat terus berkontribusi pada pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.