Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh implementasi model Collaborative Problem Solving (CPS) terhadap keterampilan berpikir kreatif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Ekperiment) dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel penelitian ini adalah 64 peserta didik kelas VII yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas kontrol (menggunakan model Problem Solving sederhana) dan kelas eksperimen (menggunakan model CPS) yang diambil dengan teknik probability sampling dengan cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes berupa soal tes tertulis untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif serta teknik non tes dengan metode observasi dan dokumentasi. Validitas instrumen meliputi validitas isi dan konstruk, uji diskriminan, uji reliabilitas, dan uji tingkat kesukaran soal. Data dianalisis menggunakan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas), uji hipotesis dan uji n-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen (55, 1) dan kelas kontrol (51,9), sementara nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen (65,7) lebih tinggi daripada kelas kontrol (53,8). Nilai signifikansi (2-tailed) pada uji independent sample t-test sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model CPS berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik.