Relasi Kuasa dan Kekerasan Seksual Terhadap Remaja Perempuan
Penulis Utama
:
Dea Davita Arva Putri Setiawan
NIM / NIP
:
D0319020
×<p>Abstrak</p><p>Posisi perempuan dalam kehidupan sosial ternyata belum sejajar dengan laki-laki meskipun upaya ke arah itu telah lama dan terus dilakukan. Kekuatan faktor sosial, kultural dan institusional yang menempatkan perempuan lebih rendah daripada laki-laki menjadi penyebab pokok kenyataan itu. Analisis gender selalu menemukan bahwa sebagian perempuan mengalami subordinasi, marginalisasi, dominasi, dan bahkan kekerasan. Salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan adalah kekerasan seksual. Tujuan dari penelitian ini mengkaji bagaimana relasi kuasa berpengaruh terhadap adanya kekerasan seksual serta memahami perspektif feminisme sebagai upaya untuk mengurangi angka kekerasan seksual. Penelitian ini dapat dilihat sebagai penelitian yang mengacu pada teori relasi kuasa oleh Michael Foucault dan ditinjau ulang melalui perspektif feminism yang juga dikemukakan oleh Michael Foucault dengan metode penelitian kualitatif. Penulis memilih untuk mengacu pada teori relasi kuasa dan ditinjau ulang melalui perspektif feminis karena kekerasan seksual kerap kali dikaitkan dengan hegemoni kaum patriarki sehingga pihak laki-laki memiliki rasa sewenang-wenang terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif. Dalam hal ini proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung oleh penulis. Penulis memilih pendekatan fenomenologi deskrptif karena penulis turut menjadi korban kekerasan seksual dan orang-orang disekitarnya pun turut menjadi korban kekerasan seksual. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa relasi kuasa sangat berpengaruh terhadap adanya kasus kekerasan seksual. Penulis mengkaji kekuasaan di dalam penelitian ini berupa kekuasaan kedudukan jabatan dan jenis kelamin (gender). Kekuasaan berupa kedudukan jabatan dapat menjadi pemicu adanya kekerasan seksual karena pelaku merasa memiliki kuasa atas seseorang yang tidak memiliki kekuasaan layaknya pelaku, serta kekuasaan berbasis jenis kelamin (gender) dapat ditinjau melalui laki-laki yang pada umumnya merasa lebih dominan dan dapat memperlakukan perempuan yang dianggap lemah. Kekuasaan berbasis jenis kelamin (gender) lahir karena adanya konstruksi sosial di masyarakat. </p>
×
Penulis Utama
:
Dea Davita Arva Putri Setiawan
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
D0319020
Tahun
:
2023
Judul
:
Relasi Kuasa dan Kekerasan Seksual Terhadap Remaja Perempuan