Latar belakang: Sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan penyakit metabolik-reproduksi dengan insidensi tertinggi di seluruh dunia. SOPK menyebabkan berbagai komplikasi metabolik serta perubahan biokimia tubuh, termasuk perubahan Insulin-like growth factor 1 (IGF-1) yang memainkan peran utama dalam jaringan ovarium. Tatalaksana SOPK saat ini bersifat simptomatik serta membutuhkan biaya tinggi sehingga pemberian Moringa oleifera (MO) dapat menjadi alternatif. Moringa oleifera (daun kelor) merupakan tumbuhan herbal dengan kandungan antioksidan, antiinflamasi, serta dilaporkan dapat menurunkan kadar glukosa darah  

Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Moringa oleifera terhadap ukuran folikel ovarium dan kadar insulin like growth factor 1 (IGF-1) pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian pre-test post-test control group design. Sampel berjumlah 20 orang terdiri dua kelompok yaitu 7 orang diberikan MO dan 7 orang tidak diberikan MO. Teknik sampling menggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Tatalaksana pemberian MO yaitu meminum 2 kapsul Moringa oleifera selama 3 bulan, tiap kapsul berisi 500mg ekstrak kering daun kelor. Analisis data dengan menggunakan uji beda kelompok berpasangan dengan Paired T-Test Paired dan Wilcoxon, serta kelompok tidak berpasangan dengan uji T-test Independent dan Mann Whitney test.

Hasil: Ukuran folikel ovarium pada kelompok eksperimen didapatkan rata-rata pretest sebesar 6,480 dan postest sebesar12,130, menunjukkan ada peningkatan ukuran folikel ovarium sesudah diberikan ekstrak moringa oleifera. Kadar IGF-1 pada kelompok eksperimen didapatkan rata-rata pretest sebesar 21,471 dan postest sebesar 8,178, menunjukkan bahwa ada penurunan kadar IGF-1 sesudah diberikan ekstrak moringa oleifera. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan ukuran folikel ovarium (P=0,000) dan penurunan kadar IGF-1 (P=0,000) pada pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik yang diberiskan MO. Hasil uji beda diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ukuran folikel ovarium (P=0,029) dan kadar IGF-1 (P=0,026) antara kelompok eskperomen dan kontrol, yang artinya bahwa ada pengaruh ekstrak moringa oleifera terhadap ukuran folikel ovarium dan kadar IGF-1 pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik.

Kesimpulan: Terdapat pengaruh ekstrak moringa oleifera terhadap ukuran folikel ovarium dan kadar IGF-1 pada pasien dengan sindrom ovarium polikistik.