Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaturan hukum ketenagakerjaan di Inggris dan Jerman dalam mengatur perlindungan hukum terhadap pekerja pengemudi online kemudian bagaimana evaluasi dalam kebijakan tersebut dapat diimplementasikan sebagai sarana pembangunan hukum ketenagakerjaan di Indonesia dalam melindungi pekerja pengemudi online.

Penelitian ini adalah penelitian normatif dengan pendekatan undang-undang, pekndekatan konseptual dan perbandingan dengan beberapa negara untuk dapat diimplementasikan pada arah kebijakan hukum ketenagakerjaan di Indonesia. Kemudian dalam penarikan kesimpulan, penulis menggunakan pola pemikiran deduktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dinamika status hubungan kerja baru atau hubungan kerja kemitraan dan fleksibilitas pekerja dalam mengatur perlindungan hukum terhadap pekerja pengemudi online tidak terbatas hanya di Indonesia saja. Beberapa negara telah menemukan cara untuk mengatasinya. Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh negara untuk menghadapi masalah ketenagakerjaan diatas, yaitu melalui putusan pengadilan dan dengan pemberlakuan revisi peraturan perundang-undangan.

Pengklasifian status hubungan kerja dalam fenomena ini menjadi sangat penting untuk diterapkan di Indonesia, karena hal ini menjadi acuan dalam pembangunan hukum ketenagakerjaan yang mana perlunya pemerintah untuk memikirkan kembali perlindungan substantif yang diperlukan seperti pengaturan pekerjaan yang sangat fleksibel, hingga penciptaan standar baru yang responsif terhadap struktur organisasi yang berkembang dan munculnya manajemen alogaritmik yang memiliki dampak negative pada kesejahteraan pekerja seperti ketidakpastian kerja karena manahemen algoritmik tidak stabil dan juga dapat mengalami diskriminasi karena adanya ketidakadilan dalam hubungan kerja.